Minggu, 31 Desember 2017 16:02:00

Warga Duri Beli Rumah yang Dihuni Buaya Kelaparan

http://regional.liputan6.com.
Petugas BBKSDA Riau mengevakuasi buaya sepanjang 2,5 meter dari rumah seorang warga Duri, Kabupaten Bengkalis.
DURI, Globalriau.com - Teliti sebelum membeli rumah, bila tidak ingin mengalami kejadian mengejutkan seperti pengalaman Tajudin, warga Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau. Betapa tidak, ada seekor buaya di kolam rumah yang baru dibelinya.
 
Alhasil, sejumlah petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengevakuasi buaya sepanjang 2,5 meter dari rumah Tajudin. Para petugas dibantu 11 warga dan anggota Rimba Satwa Foundation.
 
Beruntung, buaya itu tak mengamuk hingga akhirnya dibawa ke Kebun Binatang Kasang Kulim di Kabupaten Kampar.
 
Menurut Kepala Humas BBKSDA Riau, Dian Indriarti, buaya itu dibawa ke Kasang Kulim untuk dilepasliarkan karena di sana ada penangkaran. Di sana, buaya itu akan lebih aman dan makanannya terjamin sehingga bisa hidup lebih lama.
 
"Jenis buaya itu Sinyulong yang biasanya memangsa ikan, panjangnya 2,5 meter," ucap Dian, Kamis siang, 28 Desember 2017.
 
Dian menceritakan, proses evakuasi buaya berlangsung sejak pagi setelah BBKSDA mendapat informasi ada rumah warga, di mana di kolam belakangnya ada buaya. Buaya itu merupakan peliharaan yang ditinggal pemilik rumah sebelumnya.
 
"Harus hati-hati evakuasinya supaya tidak melukai petugas. Dibantu 11 warga dan menjadi tontonan sekitar," katanya.
 
Dian menjelaskan, rumah itu merupakan milik warga Tajudin yang dibeli dari pemilik sebelumnya. Ketika dibeli, Tajudin tidak tahu ada buaya di kolam belakang rumah karena memang tak diberitahu sebelumnya.
 
Menurut penuturan warga sekitar, pemilik sebelumnya yang tak diketahui Dian namanya, memang sengaja memelihara buaya dan membuat kandang di kolam belakang rumah. Buaya itu dipelihara sejak kecil, di mana ukurannya saat itu masih sebesar biawak.
 
"Dan ketika dibeli beberapa waktu lalu, pemilik rumah baru bingung ada buaya besar. Perkiraan umur buaya itu tujuh tahun," terang Dian.
 
Tajudin, sang pembeli rumah, kemudian memberi tahu perihal buaya itu kepada warga sekitar. Beberapa warga yang tak mengetahui ada buaya itu langsung menjadikannya tontonan meski melihatnya secara hati-hati karena diduga reptil amfibi tersebut kelaparan.
 
Beberapa warga juga memberinya makan supaya tenang. Tak lama kemudian, seorang warga mengunggah keberadaan buaya ini ke Facebook, sehingga menjadi perbincangan warganet.
 
"Akhirnya sampai informasinya ke BBKSDA dan petugas ke rumah itu untuk mengevakuasi supaya tak membahayakan pemilik rumah baru," terang Dian.
 
Dian mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah membantu proses evakuasi dan tidak menyakitinya. Apalagi, warga juga membantu petugas menangkap, menutup kepala, dan mengangkatnya ke mobil.
 
"Informasi yang saya dapat, buayanya cukup berat sampai 200 kilogram. Butuh 11 orang mengangkatnya ke mobil untuk dibawa ke Kasang Kulim," sebut Dian.***
 
Sumber: Liputan6.com
Share
Berita Terkait
  • 10 bulan lalu

    Kades Puteri Sembilan Serahkan Bantuan Ratusan Bibit Tanaman Buah kepada Masyarakat

    Suyutno berharap dari bantuan bibit tanaman ini bisa membantu menjaga kelestarian lingkungan dengan pepohonan juga bisa membantu ekonomi masyarakat setempat.
  • tahun lalu

    Usai Viral di Medsos, Sekda Riau Berdalih Tas Milik Istrinya KW

    Tampak sejumlah foto yang memperlihatkan deretan tas mewah, seperi Hermes dan Gucci, yang digunakan istri Hariyanto. Terlihat juga foto-foto saat istri Hariyanto tersebut sedang as
  • tahun lalu

    Kejati Riau Tetapkan 4 Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Masjid Raya Pekanbaru

    Setelah dilakukan pemeriksaan, tim penyidik Pidsus Kejaksaan Tinggi Riau melakukan gelar perkara (ekspose) terhadap perkara dugaan tindak pidana korupsi Pembangunan Fisik Masjid Ra
  • tahun lalu

    Wakajati Riau Pimpin Apel Kerja Awal Tahun 2023

    Wakajati juga berharap agar jajaran melandasi setiap tugas dan tanggung jawab dengan Kerja Ikhlas, Cerdas dan Tuntas sehingga Output dan Outcome berbagai Program Kejaksaan dapat te
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.