Minggu, 31 Januari 2016 19:34:00
Warga Mandau Minta Pemkab Tanggap Darurat soal DBD
Sinurat/Duri.
DURI- Dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Gajah Sakti, Kecamatan Mandau terungkap bahwa warga gelisah adanya teror wabah penyakit Demam Berdarah (DBD).
Menurut warga, hal demikian terjadi akibat seringnya terjadi banjir. Sehingga dibeberapa tempat tergenang air.
Genangan air tersebut diklaim menjadi tempat bersarangnya nyamuk, bahkan pada wadah Air Minum ditemukan Jentik-jentik nyamuk.
Pada Musrembang yang dihelar di Aula Kelurahan tersebut disebutkan warga DBD sudah merengut beberapa korban nyawa, beberapa waktu lalu. Hal ini menjadi perdebatan sengit antara warga dan petugas Kader Kesehatan, sehingga terjadi saling menyalahkan.
Peserta pertemuan seperti Ketua RW 07, Raden Sialahi mengatakan, bahwa kelurahan Gajah Sakti sering tergenang air, bahkan meluap sampai ke badan jalan kerap kali juga masuk ke perumahan warga.
"Secara geografis keberadan kelurahan ini terletak diposisi rendah dibanding dari letak kelurahan lainnya. Akibatnya air datang dari berbagai penjuru, bertumpu ditempat ini, saat musim penghujan air akan meluap." ujarnya.
Ditambahkan Sialahi, parit yang kecil tidak dapat menampung genangan air, ditambah lagi kiriman air dari Boxs Cover yang berasal dari Perumahan Chevron.
"Kejadian ini sering terjadi, terparah saat musim penghujan, air tergenang dalam waktu lama, sehingga menjadi sarang nyamuk. Namun kondisinya justru warga yang kerap dipersalahkan, memang tidak dapat dipungkiri karena sampah kiriman penyebab utama tersumbatnya Parit yang kecil tersebut," tuturnya dalam dialog saat Musrenbang Jum'at (29/01) kemarin.
Menurut Raden Sialahi, persoalan banjir tersebut sejak dari dulu seharusnya sudah dapat segera diatasi oleh Pemerintah Bengkalis berdasarkan laporan dalam setiap tahun yang dibawakan dalam Musrembang baik dalam tingkat Kelurahan maupun di kecamatan.
Bahkan, kata Sialahi, sejumlah anggota dewan juga sudah turun langsung melihat beberapa tahun yang lalu namun sampai saat ini tidak kunjung ada action.
"Permasalahan ini tidak semestinya berlarut larut disampaikan tanpa hasil, tanpa tekanan warga pun sudah semestinya Pemkab paham dalam hal ini." ujarnya.
"Permasalahan yang dihadapi sudah sangat lama, sudah seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah Kabupaten maupun Kecamatan, mengapa harus warga berteriak keras?? apalagi melalui Musrembang yang bersaing dengan berbagai usulan dari daerah lain," ketusnya.
"Sudah setiap tahun masuk Musrembang, bahkan telah 7 Lurah memimpin ditempat ini belum juga ada solusi." sebut salah seorang peserta lainnya saat Musrembang berlangsung.
Selain permasalahan diatas juga diusulkan pengadaan lampu jalan, berhubung dibeberapa titik ruas jalan masih gelap pada malam hari dan dikuatirkan menjadi titik rawan kejahatan.
Sementara perwakilan BPMPD Bengkalis Basma, pada kesempatan ini menyarankan, agar usulan tidak terlampau melebar sehingga melupakan usulan yang sifatnya urgent.
Hasil Musrembang tingkat Kelurahan dilanjutkan ke Kecamatan dan akan bersaing ditingkat Kabupaten se Bengkalis.
"Hendaknya usulan lebih memproritaskan sifatnya terdesak, sehingga saat Musrembang Kabupaten menjadi sebuah perhatian, terlebih ada wakil rakyat dari Dapil Mandau turut mengingatkan pemerintah terkait persoalan warga" Imbuh Basma.
Dikonfirmasi terpisah, Lurah Gajah Sakti, Ilhami Nasution menyampaikan kepada Pesisir Pos, bahwa usulan akan segera disampaikan ke Kecamatan, nantinya bersama memperjuangkan usulan yang sifatnya mendesak.
Pelebaran Parit sangat diprioritaskan demi mencegah genangan air dan juga mengimbau masyarakat secara bersama sama mengamankan sampah.
"Bisa secara individu maupun bergotong-royong, hal ini harus dilakukan sambil menunggu penyelesaian maupun solusi yang tepat." harap Lurah.
Pada kegiatan Musrembang turut hadir Perwakilan Camat, Toharudin, Babinsa, Kapospam, RT/RW, pengurus PKK kelurahan, petugas Kesehatan/Posyandu, dan Tokoh Masyarakat.(rat)