• Home
  • Dumai
  • Dikeluhkan Pengguna Jasa, Berikut Penjelasan Pelindo Dumai soal iGMT Hingga Pelayanan
Selasa, 12 Februari 2019 20:10:00

Dikeluhkan Pengguna Jasa, Berikut Penjelasan Pelindo Dumai soal iGMT Hingga Pelayanan

Manager Umum PT Pelindo Dumai, Agus Lianto.

DUMAI, globalriau.com - Sejak di launching pada Januari lalu, sistem iGateway Master Terminal (iGMT) masih dikeluhkan pengguna jasa baik dari sisi keterlambatan maupun pembiayaan. Namun sejauh ini sudah 95 persen pengguna jasa menyetujui penggunaan sistem tersebut.

Oleh karenanya, pihak PT Pelindo menilai faktor kebiasaan saja yang menyulitkan pengguna dalam mengoperasikan sehingga masih terdapat kesalahan dalam pengajuan dan sebagainya.

Demikian dijelaskan Manager Umum PT Pelindo Dumai, Agus Lianto kepada globalriau.com Selasa (12/02/2019). Menurutnya jika sudah terbiasa dalam menggunakan sistem digital tersebut maka pengguna akan semakin paham dan mudah dalam mengoperasikannya.



Sistem iGMT adalah satu program untuk menuju Smart Port. Sistem iGMT dirancang dengan tujuan agar pelayanan kapal dan barang di pelabuhan dapat berjalan cepat, valid, transparan, dan terstandar serta dengan biaya yang minimal, sehingga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia dengan negara lain.

"Operator yang ada di Pelindo jauh hari sebelum launching sudah diberikan pelatihan sehingga diyakini cukup mumpuni dalam mengoperasikan sistem iGMT tersebut, barangkali karena belum familiar sehingga masih terdapat beberapa kendala dalam mengoperasikannya." ujar Agus.

Agus mengakui adanya keterlambatan dari pihaknya dalam menyelesaikan pengurusan. Namun semua bukan dikarenakan sumberdaya maupun kesiapan. Keterlambatan terjadi seringkali adanya kekurangan dari pihak pengguna jasa dalam menggunakan sistem iGMT, sehingga masih terdapat kesalahan-kesalahan yang harus disempurnakan.

"Kalau pelayanan saya rasa tidak ada yang terlambat, tapi keterlambatan sering karena ada koreksi dari kesalahan pengguna jasa dalam melengkapi administrasi. Dan itu biasa sampai sistem ini familiar bagi pengguna. Hal itu wajar karena program ini baru satu bulan diluncurkan," jelasnya.

Pembiayaan

Selain mengeluhkan rumitnya penggunaan sistem iGMT pengguna jasa juga keberatan dengan pembiayaan hany besar dalam sistem auto colection yang sebelumnya disebut post payment. Sistem ini mewajibkan pengguna jasa harus memiliki jaminan 115 persen dari total pembiayaan yang dilakukan.

Terkait hal ini Aguslianto menjelaskan bahwa auto colection merupakan kebijakan yang harus diambil oleh Pelindo karena menyangkut laporan keuangan dari beban hutang.

"Biasanya setiap laporan akhir tahun masih ada keterlambatan pembayaran atau hutang dari pengguna jasa mencapai miliaran dan itu merupakan kinerja buruk bagi Pelindo cabang. Oleh sebab itu kebijakan ini perlu dilakukan," sebutnya.

Jaminan 115 persen yang dimaksud dalam sistem auto colection lanjut Agus, meliputi 100 persen dari total pembiayaan dan 15 persen pajak.

"Sebenarnya hal ini justru mempermudah pengguna jasa dalam melakukan klaim, karena selesai pelayanan dan pembiayaan nota langsung bisa diterima pengguna jasa untuk diklaim. Beda dengan dulu agak rumit karena harus pengajuan dulu dan sebagainya," jelas Agus.

Disamping itu lanjut Agus, pihaknya masih akan memberikan beberapa pertimbangan kepada pengguna jasa."Masih ada pertimbangan lah jika merasa kesulitan, apalagi program ini baru diluncurkan di Dumai jadi kita masih berikan kelonggaran dan win-win solusi untuk pengguna jasa," sebutnya.

Pelayanan

Keluhan soal sistem iGMT berdampak pada tuntutan pelayanan oleh pengguna jasa. Dimana Pelindo dinilai hanya mengejar target namun belum memberikan pelayanan yang maksimal.

Menyikapi hal tersebut Aguslianto menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya membenahi pelayanan baik infrastruktur maupun fasilitas dalam pelabuhan.

"Kita hanya butuh proses dalam perbaikan pelayanan seperti di pelabuhan karena butuh investasi. Tahun lalu kita sudah ajukan pengerukan kolam dibagian dalam dermaga dan tahun ini akan dilaksanakan." katanya.

Seterusnya lanjut Agus, pihaknya tetap menerima masukan terkait fasilitas, infrastruktur dan sebagainya di pelabuhan.

"Setiap tahun kita investasi untuk infrastruktur, seperti tahun lalu dermaga kita tambah, perbaikan jalan, alat dan sebagainya. Kalau pelayanan boleh tanya Pertamina mereka mengatakan kita terbaik se Indonesia jadi tergantung cara pandang saja bagaimana dan dari sisi yang mana," sebutnya.(egy)

Share
Berita Terkait
  • 2 bulan lalu

    Polres Dumai Jenguk Petugas KPPS yang Tersengat Listrik saat Pasang Tenda TPS

    Usai menyampaikan apresiasi dan dukungan tersebut, Ipda J. Munthe didampingi Ps. Kanit 4 Sat Intelkam Polres Dumai Aiptu Suardi Hasibuan, Ps. Kanit 1 Sat Intelkam Polres Dumai Brip
  • 4 bulan lalu

    Perayaan Natal, PT Pelita Agung Agrindustri Berikan Bantuan Sembako kepada Lansia dan Anak Yatim

    Salah satu penerima bantuan, Marlina mengatakan bantuan sembako yg diterima sangat membantu memenuhi kebutuhan.
  • 4 bulan lalu

    Perampokan Kapal Mulai Marak Terjadi di Perairan Dumai

    Kondisi tersebut hingga kini belum mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum. Dikhawatirkan hal ini akan memperburuk citra pelabuhan Dumai sebagai kawasan industri dan pe
  • 5 bulan lalu

    Serahkan Santunan 491 Anak Yatim dan Piatu, Walikota Minta Doa Agar Kota Dumai Mendapat Keberkahan

    Dalam sambutannya, Walikota Dumai H. Paisal, SKM., MARS menyampaikan bahwa hal ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dengan tujuan untuk dapat meringankan beban masyarakat kh
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.