Selasa, 20 Oktober 2015 19:39:00
Honor Ratusan Guru Bantu Riau di Dumai Telat, "Mau Makan Apa Kami Pak"
DUMAI- Komitmen pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) bidang pendidikan masih belum bisa dikatakan maksimal, hal tersebut diakibatkan dengan terlambatnya pencairan gaji guru bantu Provinsi yang mengabdi untuk dunia pendidikan di Kota Dumai.
Sedikitnya 300 an lebih guru bantu Provinsi yang harus berhutang guna menutupi kehidupan mereka sehari-hari akibat sudah tiga bulan tidak menerima honor.
"Banyak guru bantu yang harus berhutang, bahkan ada beberapa yang meminjam uang kepada saya untuk anak sakit hingga buat makan," ujar Erwin, ketua Forum Silaturahmi Guru Bantu Provinsi Riau, kepada Pesisir Pos Selasa (20/10/2015).
Ditambahkannya, berbagai aduan yang diterima Erwin dari para guru bantu, ada yang mengaku butuh duit untuk berobat, ada untuk sekolah anak, hingga buat makan.
"Saya prihatin ada yang mengadu ke saya "mau makan apa kami lagi pak" ada juga yang butuh dana buat berobat dan sekolah anak, saya tidak habis fikir bagaimana pihak Dinas Pendidikan dan pemerintah memperhatikan dunia pendidikan," sebutnya.
Erwin menyebutkan gaji guru bantu provinsi yang belum dibayarkan sejak bulan Agustus hingga Desember nanti akan dicairkan pada APBD Perubahan 2015 kota Dumai.
"Sesuai edaran yang dikeluarkan Dinas Pendidikan menunggu APBD-P baru dicairkan, sementara dibeberap kabupaten lain guru bantu sudah dibayarkan sampai bulan sembilan, artinya Dinas Pendidikan tidak bisa bekerja dengan baik," sebutnya.
Menurut edaran dari Dinas Pendidikan kota Dumai, terjadi selisih anggaran saat disahkan dalam APBD Murni 2015 Kota Dumai honor guru bantu sebesar Rp1.400.000, sementara aturan dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau menetapkan honor guru bantu sebesar Rp2.000.000, akibatnya terjadi kekurangan anggaran untuk biaya honor guru, hal itu menjadi pemicu keterlambatan honor guru bantu hingga menunggu APBD-P kota Dumai 2015.
"Kita minta pihak dinas pendidikan lebih bijaksana dalam hal ini, kesalahan tersebut terjadi akibat usulan yang diajukan Disdik kepada pemerintah tidak sesuai ketetapan dari dinas Provinsi akibatnya ratusan guru menderita," ujar Erwin.
Tiga ratusan lebih guru bantu di Dumai berharap honor mereka segera dicairkan dalam waktu dekat, karena mereka mengaku sudah tidak dapat lagi mengakali untuk biaya hidup, biaya berobat dan sebagainya.(egy)