• Home
  • Dumai
  • Jaga 20 % Kebutuhan Energi Nasional, Kilang RU II Tetap "Panas" di Masa Pandemi
Minggu, 11 Oktober 2020 15:49:00

Jaga 20 % Kebutuhan Energi Nasional, Kilang RU II Tetap "Panas" di Masa Pandemi

Operasional kilang RU II Kota Dumai ditengah masa pandemi.

"Pertamina tetap mempertahanan aspek HSSE dan kelancaran operasional tentunya dan itu pasti, dengan menerapkan protokol pencegahan covid di seluruh lini bisnis. Ini merupakan bahagian dari komitmen Pertamina untuk tetap menyediakan kebutuhan/suply energi bagi masyarakat Indonesia."

-  Johannes Tetelepta SH.MM, Komisi III DPRD Kota Dumai

DUMAI, globalriau.com - Pasca terjadinya kasus pertama covid-19 di tanah air tepatnya pada 02 Maret 2020 lalu yang diumumkan langsung oleh presiden Ir Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, merupakan awal masa buruk pandemi di bumi pertiwi. Sejak virus corona dikonfirmasi menyerang dua orang warga Depok saat itu hingga sekarang, memaksa seluruh warga harus melaksanakan perubahan prilaku tidak hanya di masyarakat termasuk juga pada industri energi.

Meski dalam tekanan pandemi PT Pertamina RU II Dumai sebagai salah satu kilang yang menjadi sumber utama ketahanan energi minyak dan gas bumi harus mampu bertahan dan tetap beroperasi dalam menjaga 20 % (persen) kebutuhan energi nasional.

Tidak sampai disitu, dalam sektor usaha Pertamina RU II Dumai juga masih menjadi salah satu asa bagi kelompok UMKM dan kelompok masyarakat yang berada di Kota Dumai, baik dari sektor pertanian, kebutuhan rumah tangga, hingga nelayan, yang terus menerus mendapat kontribusi dalam pengembangan usaha anak negeri melalui program CSR binaan dan kemitraan.

Lalu bagaimana tanggapan masyarakat yang langsung dan terus menerus masih menikmati ketersediaan energi baik dalam produk BBM maupun gas ditengah masa pandemi?.

Yeyen Melda Zulaiva S.Pd.I salah seorang konsumen BBM pertalite di SPBU Jalan Sudirman, Kota Dumai-Riau memberikan tanggapannya. Kepada media ini Minggu (10/10/2020) dia menyampaikan bahwa, pertamina sudah seharusnya berusaha keras dalam menjaga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas yang menjadi salah satu kebutuhan mendasar masyarakat, terlebih dimasa pandemi ini.

"Alhamdulillah ya, sampai hari ini masih mudah beli BBM di SPBU bahkan di jalanan masih banyak dan sangat mudah di dapatkan, meskipun kondisi pandemi. Gak kebayang seandainya pandemi mengakibatkan kelangkaan BBM dan gas, pasti kita susah sekali, kita tahu sekarang mobilitas penduduk di dominasi dengan kendaraan minimal roda dua dan itu butuh minyak. Bahkan menjadi mata pencarian warga seperti tukang ojek dan gas untuk usaha kuliner." jelasnya.

Sebagai ibu rumah tangga ketersediaan gas LPG merupakan hal penting dalam keberlangsungan kehidupan Yeyen dan keluarganya.

"Seandainya kelangkaan BBM dan LPG juga terjadi akibat pandemi, kita tentu sulit memasak untuk anak dan suami dan menjalankan aktivitas seperti bekerja karena motor kan butuh minyak." ujar Yeyen.

Senada dengan Yeyen, anggota legislatif dari Komisi III DPRD Kota Dumai, Johannes Tetelepta, SH.MM dikonfirmasi Minggu (11/10/2020) menilai PT Pertamina sebagai salah satu BUMN yang berkewajiban untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan minyak dan gas tentu harus ekstra bekerja keras serta berinovasi meski dimasa pandemi.

Keterbatasan yang diakibatkan oleh covid-19 seperti sekarang tentunya harus bisa di akali agar ketersediaan BBM dan gas tetap aman, sehingga tidak menambah beban di masyarakat.

"Kondisi hari ini, dengan tingkat penurunan demand, depresiasi rupiah dan crude price yang terus dinamis bergerak, kondisi kinerja keuangan pertamina pastinya kerja keras." ujarnya.

Lanjutnya, dunia kini tengah beradaptasi, tantangan tak lagi hanya sekedar menghadapi pandemi. Kondisi hari ini sesuatu yang harus diadaptasi seperti Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) atau kesehatan dan keselamatan kerja (K3) termasuk oleh Pertamina, yang berkomitmen untuk terus mengalirkan energi bagi negeri.

"Pertamina tentu tetap mempertahanan aspek HSSE dan kelancaran operasional dan itu pasti, dengan menerapkan protokol pencegahan covid di seluruh lini bisnis. Ini merupakan bahagian dari komitmen Pertamina untuk tetap menyediakan kebutuhan atau suply energi bagi masyarakat Indonesia." jelasnya.

Ini bukti bahwa Pertamina terus memiliki semangat yang berkobar guna menyalakan energi tanpa henti demi memberikan kepastian yang tulus dalam melayani. Pertamina membuktikan dengan menciptakan sinergi yang terbaik dan bersiap meneruskan perjuangan bagi bangsa dan negara dalam kondisi penuh keterbatasan ini.

Disisi lain, Badaruzzaman, direktur PT Nur Sembilan Baruada perusahaan yang bergerak di bidang agen penjualan gas LPG di kota Dumai justru tidak menutupi masih ada kekurangan dilapangan untuk ketersediaan gas, terutama LPG 3 kilogram.

Menurutnya, masih banyak warga yang tidak kebagian jatah LPG. Hal itu terjadi dikarenakan adanya pembatasan dari pemerintah dalam jumlah pasokan di agen-agen.

"Sekarang dibatasi pasokan gas LPG khusus untuk 3 kilogram karena sebahagian warga di Dumai sudah menggunakan gas alam dari PGN. Sementara untuk yang 5 kilogram dan 12 kilogram masih normal saja. Meski demikian secara kebutuhan ditengah masyarakat cenderung baik dan normal," terangnya.

Strategi dan Inovasi

Lalu bagaimana langkah kilang RU II yang masih tetap "panas" namun juga terus menjalankan protokol covid-19 dalam aktivitas operasional?.

Dijelaskan Unit Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Dumai Brasto Galih Nugroho untuk operasional di tengah tekanan pandemi dilakukan berbagai inovasi serta strategi, seperti membentuk tim satuan tugas covid-19, rapat pencegahan dan penanganan harian, pemeriksaan suhu, check up kesehatan harian, memakai masker, menjaga jarak, menyediakan tempat cuci tangan di pintu masuk dan tempat strategis.

"Untuk para pekerja operasional kilang tetap masuk normal, sementara pekerja kantor sebagian bekerja dari rumah." ujar Brasto.

Berbagai langkah itu harus dilakukan, kata Brasto, agar dapat tetap menjaga kebutuhan 20% energi nasional yang disalurkan ke wilayah Riau, Kepulauan Riau, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan khusus avtur juga didistribusikan sampai Jakarta.

"Dengan demikian, kilang RU II merupakan objek vital nasional sehingga pencegahan dan penanganan covid-19 di RU II merupakan prioritas kami." jelasnya.

Brasto mengisahkan, pada waktu awal pandemi sebelum memasuki the new normal, konsumsi BBM berkurang karena transportasi baik darat, laut dan udara tidak banyak beraktivitas sehingga distribusi BBM sempat menyesuaikan permintaan BBM.

"Namun, saat ini aktivitas transportasi telah normal dan Pertamina berkomitmen memenuhi distribusi BBM secara nasional. Disisi lain, terhadap program CSR regular yang sudah direncanakan tetap dijalankan dengan mematuhi protokol covid-19." sebutnya.

Selain itu, Pertamina juga banyak memberikan bantuan covid-19, seperti APD tenaga kesehatan, masker, tempat cuci tangan, sembako, dan sebagainya.

Dia menambahkan, guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan mewujudkan Indonesia maju, kebutuhan energi nasional sebesar 20 persen menjadi tugas kilang minyak RU II Dumai diantaranya, untuk pemenuhan energi dalam produk BBM dan LPG bagi masyarakat Sumatera bagian Utara dan Tengah. Bahkan, produksi avtur kilang di Kota Dumai ini juga menopang kebutuhan bahan bakar pesawat di bandara Soekarno Hatta.
 
"Pertamina RU II menyuplai sebagian kebutuhan avtur di beberapa bandara Indonesia, khususnya SSK II Pekanbaru. Kebutuhan bandara-bandara tersebut dipasok dari kilang RU II sebanyak 30.000 barrel per bulannya, dengan demikian kita berkomitmen mendukung perkembangan ekonomi daerah melalui kelancaran transportasi darat, laut dan udara guna mewujudkan Indonesia Maju." tutupnya.***

(Megi)

Share
Berita Terkait
  • 2 bulan lalu

    Polres Dumai Jenguk Petugas KPPS yang Tersengat Listrik saat Pasang Tenda TPS

    Usai menyampaikan apresiasi dan dukungan tersebut, Ipda J. Munthe didampingi Ps. Kanit 4 Sat Intelkam Polres Dumai Aiptu Suardi Hasibuan, Ps. Kanit 1 Sat Intelkam Polres Dumai Brip
  • 4 bulan lalu

    Perayaan Natal, PT Pelita Agung Agrindustri Berikan Bantuan Sembako kepada Lansia dan Anak Yatim

    Salah satu penerima bantuan, Marlina mengatakan bantuan sembako yg diterima sangat membantu memenuhi kebutuhan.
  • 4 bulan lalu

    Perampokan Kapal Mulai Marak Terjadi di Perairan Dumai

    Kondisi tersebut hingga kini belum mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum. Dikhawatirkan hal ini akan memperburuk citra pelabuhan Dumai sebagai kawasan industri dan pe
  • 5 bulan lalu

    Serahkan Santunan 491 Anak Yatim dan Piatu, Walikota Minta Doa Agar Kota Dumai Mendapat Keberkahan

    Dalam sambutannya, Walikota Dumai H. Paisal, SKM., MARS menyampaikan bahwa hal ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dengan tujuan untuk dapat meringankan beban masyarakat kh
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.