Sabtu, 12 Januari 2019 14:13:00
OPD di Dumai Ditunjuk jadi Pembina Masjid dan Mushalla
DUMAI, Globalriau.com - Pemerintah Kota Dumai menilai pentingnya menghidupkan kegiatan religi yang rutin guna mengantisipasi kemungkinan buruk seperti yang marak belakangan diantaranya LGBT dan penyakit masyarakat.
Untuk itu, Jum'at (1101/2019) kemarin sekitar pukul 13.30 WIB bertempat di Gedung Media Center Jl. Putri Tujuh Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur, Walikota Dumai, Zulkifli As memimpin rapat pembahasan terkait program maghrib wajib mengaji, shubuh berkah dan pengajian bulanan Pemko Dumai.
Rapat tersebut diikuti sebanyak 70 pegawai OPD terkait, diantaranya H. Hamdan Kamal (PJ Sekda Kota Dumai). Sebagai perwakilan jurubicara, Drs. H. Sya'ari Kadis Pendidikan kota Dumai), Bambang Wardoyo (Kasatpol PP kota Dumai), H. Faisal (Kadis Kesehatan kota Dumai), Fauzan (Kadis Kominfo kota Dumai), Riski (kabid Informasi dan Komunikasi Publik), M. Subhan (Kemenag kota Dumai), H. Jafar (Perwakilan NU kota Dumai), Stakeholder yang terkait, Camat dan Lurah sekota Dumai.
Walikota Dumai H. Zulkifli As menyampaikan bahwa hal-hal yang sangat penting akan dibangkitkan kembali dan menjadi kegiatan rutin.
"Kegiatan maghrib mengaji sudah dilaksanakan di beberapa masjid dan mushola tapi perlu kita tingkatkan apalagi dengan maraknya penyakit masyarakat muncul seperti LGBT yang terindikasi sudah masuk ke sekolah-sekolah," ujarnya.
Sementara adapun pengertian subuh berkah, lanjut Walikota adalah mensyiarkan subuh berjamaah dari pemko Dumai untuk menjadi pencerahan kepada masyarakat yang beragama Islam agar mengalir rezeki dan keberkahan yang banyak dari Allah SWT kepada hamba-hambanya yang bersujud di waktu subuh yang penuh berkah.
Untuk lebih membenahi dan memfokuskan program maghrib mengaji ini pemerintah telah menentukan penanganannya oleh dinas Kesra.
"Nanti pembinaannya perlu kita tinjau bersama sehingga betul-betul ada manfaatnya sehingga tercapai kota Dumai yang madani. Adapun jadwal kegiatan monitoring sebanyak 44 kali selama 11 bulan di masjid/mushola kota Dumai secara bergilir." jelas Wako.
Untuk rekomendasi lokasi program tersebut di masjid serta musholaakan di tetapkan berdasarkan rekomendasi OPD yang dikoordinasikan oleh camat setempat.
Untuk LGBT, tambah Wako, saat ini perlu disikapi bersama, karena sudah cukup memprihatinkan sudah merebak ke pendidikan di sekolah-sekolah.
"Kita upayakan untuk penanggulangan LGBT dengan pendidikan agama, dan kita harap perhatian keluarga juga menciptakan lingkungan yang sehat dan agamis, dengan pendekatan emosional, terapi psikologi, pembinaan keterampilan dan kegiatan positif, ketegasan pemerintah, serta kontrol yang berkesinambungan." kata Walikota.
Walikota Dumai sudah memberikan interupsi kepada OPD guna menjadi pembina untuk masjid dan mushalla. Hal tersebut guna memfokuskan nkegiatan dan program religi dapat terlaksana dengan baik.(egy)