Rabu, 24 November 2021 19:28:00
Pelayanan RSUD Mengecewakan, Walikota Dumai Dihujat Warganet
Solihin/net.
DUMAI, globalriau.com - Buruknya pelayanan kesehatan yang di berikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai ke masyarakat berimbas pada kritik dan hujatan yang dituju kepada Walikota Dumai sebagai orang nomor satu. Ramai warganet mengingatkan akan janji politik sang pemimpin pada saat pilkada untuk memaksimalkan pelayanan terutama di bidang kesehatan.
Buruknya kinerja pelayanan di RSUD Dumai yang seolah tidak berkesudahan dinilai tidak sejalan dengan janji dan visi misi Walikota Dumai H Paisal, SKM, Mars. Pasalnya dalam janji politik pada Pilkada 2020 lalu pasangan PAS ini selalu menyuarakan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan maksimal hingga pengobatan gratis bagi masyarakat tidak mampu.
Hal itu mencuat setelah ramainya warga mengeluhkan kekosongan obat yang tersedia di apotik RSUD sehingga warga harus mencari keluar. Harusnya, pasien bisa mendapatkan obat secara gratis dari tanggungan BPJS yang sudah mereka bayar setiap bulannya dengan harga yang mahal.
Bukan tanpa alasan, warganet mencurahkan kekecewaan mereka dari pengalaman yang mereka rasakan saat mendapat pelayanan dari RSUD kebanggan masyarakat Dumai tersebut.
Sebagaimana diungkapkan pemilik akun, @Ghofur mengisahkan saat orang tuanya dirawat tidak mendapatkan stok obat dari RSUD hingga harus membeli keluar hingga almarhum ayahnya meninggal dunia.
"Umah sakit gratis obatnyo jiko obatnyo tidak ado di apotik umah sakit beli di apotik luwo umah sakit, Itulah yang kami rasokan sampai almarhum orang tuo kami meninggal," tulisnya di kanal komentar facebook beberapa pekan lalu.
Keluhan terhadap RSUD tidak terlepas dari pengelolaan managemen dan perangkat pemerintah yang notabene sebagai pelayanan untuk masyarakat. Sehingga Walikota terkena imbas dari kekesalan para keluarga pasien tersebut.
"Buat yang mengeluh dengan BPJS dan juga pelayanan RSUD minta sama walikota Dumai terpilih itu, minta janji-janjinya pada saat pilkada. Walikota Dumai pernah menjabat di Dinas Kesehatan, kemana tanggung jawab walikota Dumai itu, kok dibiarkan," ujar pemilik akun @Andre menyambut komentar warganet lainnya.
Humas management RSUD Kota Dumai Teguh sebelumnya dimedia mengatakan, bahwa menurut keterangan Kabid Keuangan RSUD penyebab kekosongan obat untuk pasien peserta BPJS Kesehatan adalah karena ketersediaan keuangan kas RSUD lagi susah, diakibatkan biaya untuk pasien Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI belum turun.
"Karena dana dari Kemenkes RI belum turun, maka kebijakan yang diambil management RSUD untuk memakai dana yang sudah dibayar oleh pihak BPJS Kota Dumai membeli obat-obatan bagi pasien Covid-19," ucap Teguh.***