Selasa, 26 September 2017 14:58:00
Tinjau Pasar Kelakap Tujuh, Zainal Abidin Meradang
DUMAI, Globalriau.com - Sejak 2010 silam, pasar Kelakap Tujuh hingga kini belum difungsikan oleh pemerintah Kota Dumai. Sementara pembangunan pasar tersebut sudah menghabiskan puluhan miliar uang APBD.
Selasa (26/09/2017) Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Dumai dipimpin wakil ketua Zainal Abidin dan Komisi II bersama Dinas Perdagangan, Konsultan serta sejumlah perwakilan pedagang meninjau lokasi pasar yang kini tampak sudah mulai ringsek tersebut.
Dengan pengawalan pihak kepolisian dan Satpol PP, DPRD dan Dispendag berdialog bersama pedagang.
Melihat kondisi pembangunan pasar tidak beraturan dan banyaknya kontruksi yang salah memicu kemarahan Wakil Ketua DPRD Zainal Abidin.
"Saya maunya kontruksi dan tatanan kios dipasar ini sesuai keinginan pedagang. Ternyata ini kendala sejak 2010 sehingga pedagang tidak mau pidah kesini," ujar Zainal dihadapan Kadisperindag Zulkarnain berserta staff dan konsultan yang ikut hadir.
Perwakilan pedagang mengeluhkan pembangunan kios yang sempit serta tidak adanya akses jalan alternatif ditengah pasar sehingga pembeli harus berputar jauh untuk menyisir para pedagang.
Selain itu, kios pedagang kain tampak saling membelakangi dan tidak pada posisi berhadapan. Hal itu dinilai menyulitkan pembeli ketika sedang berbelanja.
Kesempatan yang sama, Kadisperindag berjanji akan menampung segala aspirasi pedagang dan melakukan revisi pembangunan pasar sebagaimana yang diinginkan pelaku usaha.
Dari hasil peninjauan gabungan ini menemukan kondisi pasar yang sudah mulai rusak, sejumlah bangunan tampak lapuk dan ada sisi kios dan akses jalan berlubang.
"Dalam waktu dekat akan kita undang seluruh pedagang untuk menampung aspirasi mereka, sehingga revisi pembangunan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pedagang.
Sebagai tambahan, pembangunan pasar Kelakap Tujuh dimulai pada 2011 sebesar Rp8,9 Miliar, ditambah lagi kucuran dana untuk pembangunan lapak baru pada 2015 sebesar Rp1,7 miliar dari pemerintah pusat.
Hingga kini belum bisa dioperasikan untuk relokasi pasar Dock yang kini telah memadati jalan Dock dan pasar Panglimo Gedang yang berdiri diatas tanah milik PT Patra Niaga.(egi)