Menjawab itu, H Paisal, menjelaskan bahwa mereka akan membenahi dulu sistem adminduk seperti KTP.

Dalam penyampaiannya, H Paisal selaku calon walikota menyebut bahwa dalam visi dan misi paslon nomor urut 03 mengakomodir kepentingan masyarakat miskin dan pendidikan anak-anak.

Dalam penyampaiannya, H Paisal selaku calon walikota menyebut bahwa dalam visi dan misi paslon nomor urut 03 mengakomodir kepentingan masyarakat miskin dan pendidikan anak-anak.

Sementara H Paisal dan H Amris saat ditemui mengaku rilek dan tidak terbebani dengan agenda debat. Menurut mereka, hakikat debat bukan untuk menunjukkan siapa paling hebat, tapi menyampaikan program kepada masyarakat.

Selain itu, menurut Syaiful pihaknya juga akan melayani masyarakat yang merasa memiliki gejala Covid-19. Termasuk masyarakat yang ikut saat kampanye yang digelar calon walikota nomor urut 2, Eko Suharjo.

Paisal juga sosok pemimpin kawakan yang memiliki rasa peduli dan harus hadir saat dibutuhkan dan mau mendengarkan keluhan masyarakat.

Persiapan pemilihan ketua PWI Dumai sudah hampir rampung, ketua panitia ajak seluruh pihak sukseskan bersama.

Namun, Herman belum dapat mastikan kapan rencana pembangunan budidaya udang bersekala besar tersebut akan mulai direalisasikan. Adapun pihaknya masih membicarakan hal tersebut antara Pemerintah Kota Dumai, Pemerintah Provinsi Riau dan KKP.

Selain acara penandatanganan, Walikota Dumai juga menyerahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Perubahan OPD Kota Dumai Tahun Anggaran 2020.

Penyemprotan desinfektan di lingkungan RT 03 dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama warga, guna mengantisipasi meluasnya penyebaran virus corona di wilayah setempat.

Menanggapi kondisi pesta demokrasi saat ini, paslon nomor urut 1, Hendri Sandra dan Rizal Akbar mengajak serta menghimbau agar tim maupun relawannya untuk berdemokrasi secara santun dan bijak.

Hal itu merupakan salah satu langkah untuk mendongkrak ekonomi masyarakat Dumai secara keseluruhan baik dari tengah hingga wilayah pinggiran kota.

Hal tersebut sontak membuat ribuan guru bantu yang bertugas diberbagai daerah di Riau baik di kota hingga pelosok menjerit akibat dana yang menjadi tambahan gaji mereka sebesar Rp400.000 tidak lagi dapat mereka terima.

Ditengah tekanan pandemi saat ini PT Pertamina RU II Dumai sebagai salah satu kilang yang menjadi sumber utama ketahanan energi minyak dan gas bumi harus mampu bertahan dalam menjaga 20 % (persen) kebutuhan energi nasional.

Sejak tahun 2000 an, Nasib sebagai ketua kelompok tani setiap hari menjalankan rutinitas bercocok tanam, dengan peralatan seadanya dan bibit tanaman yang terbatas, keluarga Poktan berjumlah 10 orang hanya bisa menopang sebahagian kecil kehidupan keluarga