• Home
  • Health
  • Benarkah Tingkat Penularan Covid-19 di Mesin ATM Tinggi?, Begini Penjelasannya
Rabu, 08 April 2020 15:30:00

Benarkah Tingkat Penularan Covid-19 di Mesin ATM Tinggi?, Begini Penjelasannya

GLOBALRIAU.COM - Beredar informasi di jejaring pesan WhatsApp terkait tingginya tingkat penularan virus corona atau Covid-19 melalu mesin ATM.

Informasi tersebut mengklaim masyarakat yang ingin mengambil uang melalui mesin ATM diharapkan menggunakan sarung tangan. Sebab 70 persen pasien terinfeksi dari mesin ATM.

Berikut narasinya:

Buat Teman Teman & Saudara Saudari'Ku ... Sekilas Info Aja Ya...Kalo Mau Ambil Uang Di ATM . Pake Sarung Tangan Yang Bahan Dari Plastik Atau Karet .... Dikarenakan Penyakit Covid 19 / Corona ...70 % TerInfeksi Dari ATM...Tolong Sebarkan KeTeman2 Yg Terdekat... Sudah Terbukti Teman Dekat Saya Kena Dari ATM Sdh 13 Orang ...

Penelusuran

Hasil penelusuran tim Cek Fakta merdeka.com tentang tingginya penuluran virus corona melalui mesin ATM. Mengarah pada artikel Liputan6.com berjudul "Cek Fakta: Tingkat Penularan Virus Corona COVID-19 di Mesin ATM Tinggi?"

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng M Faqih mengungkapkan, mesin ATM memang berisiko sebagai media penularan virus corona COVID-19.

"Iya memang bersiko sebagai media penularan," kata Faqih kepada Liputan6.com, Jumat (3/4/2020).

Karena itu, Faqih meminta masyarakat untuk segera membersihkan tangan dengan sabun setelah menggunakan mesin ATM.

"Sebaiknya cepat cuci tangan dengan sabun setelah ke ATM," ucap Faqih.

Namun, Faqih mengaku belum mengetahui apakah mesin ATM menjadi media penularan tertinggi virus corona atau COVID-19.

"Data rincinya kami belum tahu," ucap Faqih.

Penelusuran kemudian dilakukan menggunakan mesin pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "penularan virus corona". Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai penularan virus corona COVID-19.

Satu di antaranya artikel berjudul "7 Cara Penularan Virus Corona Covid-19 di Lingkungan Terdekat" yang ditayangkan situs Liputan6.com pada 31 Maret 2020.

Pandemi virus corona penyebab Covid-19 terus membuat resah masyarakat Indonesia. Proses dan model penyebaran yang tak mudah terdeteksi, menjadi atensi khusus.

WHO maupun Pemerintah sendiri telah menyampaikan berbagai imbauan sebagai antisipasi penyebaran virus corona Covid-19 tersebut. Imbauan disampaikan karena banyaknya faktor penyebab masifnya penularan corona Covid-19 dari manusia ke manusia yang sering dengan tidak sengaja dilakukan.

Berikut ini beberapa cara penularan virus corona Covid-19 yang sering terjadi adalah sebagai berikut:

Kontak dengan Benda yang Sering Tersentuh

Benda merupakan media yang bisa menjadi cara penularan yang masif. Sebab, menurut penelitian, virus corona COVID-19 dapat bertahan hidup hingga tiga hari dengan menempel pada permukaan benda.

Benda-benda tersebut disinyalir merupakan benda yang sering terjamah oleh anggota tubuh seperti tangan yang membawa virus corona covid-19.

Dengan menempelnya virus tersebut di permukaan benda yang sering terjamah, otomatis virus tersebut dapat berpindah dan menemukan inang baru apabila orang lain menyentuh benda tersebut.

Tak Menjaga Kebersihan Tangan

Cara kedua yang efektif sebagai media penularan virus COVID-19 adalah tidak menjaga kebersihan tangan. Telah diketahui dan terbukti secara medis bahwa tangan merupakan sumber dari berbagai penyakit.

Sebab, tangan adalah anggota tubuh yang paling banyak melakukan aktivitas dan melakukan interaksi dengan orang lain atau benda-benda yang ada di sekitar.Dengan tangan yang tidak terjaga kebersihannya, virus corona COVID-19 ini dapat dengan mudah menyebar.

Sebab, manusia akan selalu berinteraksi dengan dunia luar menggunakan tangannya. Jaga selalu kebersihan tangan agar tangan Anda tidak menjadi salah satu media penularan virus corona COVID-19.

Cuci tangan menggunakan sabun ataupun gunakan hand sanitizer sebelum dan setelah makan, sebelum dan sesudah buang air kecil, dan sesudah beraktifitas.

Tidak Menjaga Kebersihan Setelah Bepergian

Beraktivitas adalah hal yang wajar dilakukan oleh manusia. Namun, penularan virus corona COVID-19 secara tidak sadar sering dilakukan oleh orang yang melakukan aktivitas di tempat tertentu.

Tentu saja, apabila tempat tersebut terdapat virus corona COVID-19, maka virus tersebut dapat menempel di pakaian dan benda yang Anda gunakan. Sehingga virus corona COVID-19 dapat menular pada orang-orang terdekat Anda di rumah.

Untuk mencegah hal tersebut, selalu jaga kebersihan diri setelah bepergian. Cuci baju dan bersihkan tubuh hingga kering setelah bepergian.

Tidak Menerapkan Etika Batuk dan Bersin

Dilansir pada Liputan6, cara yang paling banyak menjadi media penularan virus corona COVID-19 adalah melalui droplets. Droplets dapat terjadi ketika seseorang meninggalkan cairan ketika bersin, batuk, ataupun berbicara di lantai.

Cairan yang berisi virus, kuman, dan bakteri kemudian dapat menempel pada benda-benda yang dibawa oleh orang lain. Sehingga, virus corona COVID-19 tersebut mendapatkan inang baru pada orang lain.

Maka dari itu, penting dan menjadi kewajiban setiap individu di tengah pandemi virus corona COVID-19 untuk menerapkan etika batuk dan bersin dengan baik.

Etika batuk dan bersin dapat dilakukan dengan menutup mulut dan hidung menggunakan siku bagian dalam atau tisu bersih. Apabila menggunakan tisu, buang tisu pada tempat sampah lalu cuci tangan menggunakan sabun hingga bersih.

Terjadi Interaksi dengan Banyak Orang

Berkumpul atau beraktivitas di tengah kerumunan menjadi salah satu cara penularan virus corona COVID-19. Sebab, virus corona COVID-19 dapat menempel secara kasat mata pada pakaian dan benda yang dibawa orang lain.

Selain itu, risiko penularan virus corona COVID-19 juga dapat terjadi melalui droplets orang lain ketika batuk dan bersin. Pada saat ini, dengan menerapkan jaga jarak dan kurangi kegiatan di luar rumah adalah tindakan bijak yang dapat dilakukan untuk mengurangi penularan virus corona COVID-19.

Tidak Isolasi Diri Setelah Kembali dari Wilayah Pandemi

Cara lain yang dapat menularkan virus corona COVID-19 adalah tidak melakukan tindakan pencegahan setelah kembali dari wilayah atau negara pandemi. Berbagai tindakan pencegahan tersebut antara lain dengan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Cara ini disinyalir banyak terjadi di Indonesia saat ini mengingat banyaknya warga yang kembali ke kampung halaman namun tidak melakukan isolasi diri.

Kurangnya Pemahaman tentang Virus Corona Covid-19

Kurangnya pemahaman tentang definisi, bahaya, dan penyebaran dari virus corona COVID-19 menjadi salah satu hal yang patut disayangkan. Sebab, apabila seseorang mengetahui dan memahami informasi tentang virus corona COVID-19 tersebut.

Setidaknya seseorang tersebut akan melalukan tindakan antisipasi untuk menangkal virus. Maka, edukasi mengenai virus corona COVID-19 merupakan hal yang bijak untuk dilakukan kepada masyarakat guna meminimalisir penularan virus.

Kesimpulan

Klaim terkait tingginya penularan virus corona melalui mesin ATM belum terbukti. Namun mesin ATM dan benda lainnya memang bisa menjadi media penuluran virus corona.

Karena itu masyarakat diimbau untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun untuk mencegah penularan virus corona.(merdeka)

Share
Berita Terkait
  • 2 tahun lalu

    Sinergi Bersama Polres, Mitra Hingga Keluarga Pertamina Dumai Laksanakan Vaksinasi Dosis Ketiga

    Kegiatan vaksinasi booster dosis ketiga ini rencananya akan digelar selama 6 hari, mulai dari 11 hingga 16 Februari 2022. PT KPI RU II menargetkan sebanyak 1.000 hingga 1.500 peser
  • 2 tahun lalu

    Pemprov Riau Diminta Genjot Vaksinasi Pada Lansia dan Anak

    Ia mengharapkan Pemprov melakukan tiga upaya guna memaksimalkan penanganan pandemi Covid-19. Pertama kata Tito yakni mempercepat vaksinasi booster menyusul adanya kenaikan kasus Om
  • 2 tahun lalu

    Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Dumai Mulai Dilaksanakan

    Dumai sampai hari ini sudah mendapatkan 22 ribu vaksin Coronavac dan siap untuk disuntikkan dengan rincian 10 ribu dari Provinsi dan 12 ribu dari Kementrian Kesehatan.
  • 2 tahun lalu

    Catat !, Mudik Libur Nataru, Keluar Masuk Kota Dumai Wajib Vaksin Dosis II

    Selain mewajibkan vaksin, warga yang hendak melakukan mudik atau perjalanan keluar kota diharuskan mengantongi hasil tes Swab PCR dalam kurun waktu 24 jam.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.