• Home
  • Health
  • Kejujuran Pahlawan Ditengah Pandemi Covid-19
Selasa, 14 April 2020 22:42:00

Kejujuran Pahlawan Ditengah Pandemi Covid-19

Antara.
Relawan memasang poster bertajuk Desain Poster untuk Indonesia Bersama Lawan Corona di halaman Roemah Rakyat, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
  • Oleh: Megi Alfajrin,

              Pemred Media Online www.globalriau.com

IBARAT perang, dokter, perawat, tenaga non medis yang bekerja difasilitas kesehatan disegala tingkatan kini menjadi yang terdepan melawan covid-19. Dengan alat pelindung diri yang minim dan karakter virus yang masih tidak dikenali, tenaga kesehatan tidak punya pilihan untuk tetap berhadapan dengan pasien.

Berada digarda terdepan penanganan untuk pasien yang terinveksi covid-19, mengakibatkan banyaknya dari kalangan tenaga kesehatan berjatuhan dan ikut terpapar virus yang sudah menyebar cepat keseluruh penjuru dunia tersebut.

Namun demikian, setiap orang juga dapat menjadi pahlawan dalam kondisi pandemi seperti sekarang jika melakukan pola hidup sehat diantaranya rajin mencuci tangan, berolah raga, mengkonsumsi vitamin dan senantiasa menggunakan pelindung diri seperti masker, serta menerapkan himbauan untuk sosial distancing dan tentunya stay at home.

Lalu bagaimana dengan mereka yang sudah terkonfirmasi positif atau masih terduga terinfeksi virus corona. Menelisik dari berbagai kasus khususnya di Provinsi Riau dan Indonesia, ramainya para tenaga kesehatan terpapar covid-19 dari pelaku "silent killer" yakni ketidakjujuran pasien dalam memberikan informasi kepada para tenaga medis.

Jujur merupakan sikap kepahlawanan bagi mereka yang sedang ditangani oleh para tenaga kesehatan baik di Puskesmas maupun yang dirawat di Rumah Sakit.



Contoh kasus, adanya seorang tenaga kesehatan positif virus corona di Kabupaten Pelalawan Riau, yang tertular akibat ketidakjujuran pasien yang diterimanya dalam memberikan informasi bahwa pasien baru saja pulang dari daerah yang terjangkit di luar kota.

Diungkapkan Gubernur Riau, Syamsuar, saat dimintai keterangan terkait riwayat aktivitas sebelum mengalami gejala sakit, kedua pasien asal Pelalawan yang positif tersebut tidak mengaku sempat bepergian ke Jakarta. Akhirnya keduanya dilayani dengan protokol medis standar.

"Kami meminta masyarakat yang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk jujur, kooperatif dan memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya ketika diminta keterangan medis. Karena ketidakjujuran dapat berakibat fatal," ujar Syamsuar.

Dari kasus tersebut dapat ditarik benang merah bahwa kejujuran adalah bentuk sebuah sikap yang patut disebut sebagai pahlawan dalam pencegahan penularan virus corona di tanah air.

Belajar Dari IRT Asal Semarang

Adalah Nunki seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Semarang, Jawa Tengah terkonfirmasi positif virus corona oleh rumah sakit terdekat. Saat ditanya riwayat perjalanan dan aktivitasnya ternyata dia sehari-hari berada di rumah. Dia keluar hanya untuk belanja di pasar dan warung terdekat, tidak pernah keluar kota apalagi berkunjung ke wilayah terjangkit.

Cukup mencengangkan seorang IRT yang sehari-hari aktivitas di rumah bisa terpapar virus corona. Berbagai spekulasi dan dugaan bahwa Nunki terinveksi covid-19 dari bahan belanjaan, kemasan dan uang.

Meski belum dapat dipastikan secara langsung, kini Nunki harus menjalani isolasi mandiri di Rumah, tepatnya di dalam kamar tanpa harus mendekati, menyentuh serta mencium anggota keluarga lainnya.

"Saya sehari-hari dirumah, tidak menyentuh anggota keluarga lainnya sudah hampir satu bulan." ujarnya saat dikonfirmasi di salah satu televisi swasta.

Semua terungkap setelah dirinya merasa mengalami gejala covid-19. Nunki dengan sikap sportivitas dan kejujuran mendatangi pihak IGD di rumah sakit serta menceritakan seluruh riwayat dan aktivitasnya dengan sebenar-benarnya kepada pihak tenaga kesehatan.

Akibatnya seluruh anggota keluarga, saudara yang pernah berkunjung dilakukan pemeriksaan dan isolasi," Alhamdulillah yang lain semua negatif." ujar Nunki.

Kini Nunki dan keluarga benar-benar beraktivitas di dalam rumah tanpa keluar. Hebatnya, para tetangga dengan sukarela secara bergantian mengirimkan bahan makanan kepada keluarga Nunki tanpa henti.

"Sudah empat belas hari tetangga bergantian mengantar makanan kepada kami, karena kami benar-benar tidak bisa keluar anggota keluarga lain otomatis berstatus ODP. Alhamdulillah tetangga disini peduli dan terus mensupport saya dan keluarga." ungkapnya.

Kejujuran Nunki kepada tim medis membantu tim pencegahan penyebaran virus corona untuk melakukan langkah tracking baik dilingkungan maupun kepada anggota keluarganya.

Kini Nunki masih terus berjuang untuk sembuh. Dia sudah menjadi pahlawan bagi warga sekitar dan keluarganya dimana kesadaran diri untuk mendatangi tenaga medis dan memberikan informasi secara jujur. mempermudah pihak medis menanganinya termasuk melakukan pelacakan dilingkungan serta keluarga semua terlaksana dengan baik bermodalkan informasi awal yang benar dari dirinya.

Penyebaran virus corona atau covid-19 tidak saja dapat dicegah dari penyemprotan disinfektan, penggunaan masker dan menjaga jarak saja. Namun kejujuran juga menjadi bagian penting dalam penanganan dan pencegahan bagi tim medis serta tim penanganan dari pemerintah.

Oleh karenanya, mulai kini seluruh pihak bahkah Gubernur Riau, Syamsuar meminta kepada masyarakat serta pasien untuk memberikan informasi dengan sejujur-jujurnya.

Informasi yang jujur dapat membantu tim medis dalam melakukan penanganan medis sejak dini. Serta mencegah penularan kepada yang lain baik keluarga maupun warga sekitar.

Disamping itu, kejujuran informasi mempermudah tim penanganan covid-19 dalam melakukan tracking atau pelacakan terhadap siapa saja yang sudah berinteraksi dengan si pasien.

Semua hal tersebut diatas merupakan langkah yang wajib dilakukan oleh tim pencegahan covid-19 dan tenaga medis hanya dari sebuah infromasi yang jujur.

Itulah pentingnya kejujuran ditengah pandemi seperti sekarang. Ditarik dari kisah Nunki, hal itu sangat berlaku untuk pasien, maupun masyarakat secala luas, apalgi yang memiliki riwayat dari daerah terjangkit atau zona merah.

Mari lawan covid-19, #dirumahsaja, dan ikuti protokol dari pemerintah, serta selalu jujur dalam memberikan informasi.***

#BersamaLawanCorona

Share
Berita Terkait
  • 4 tahun lalu

    Tambah Lagi, Total 6 Kasus Baru Positif Corona di Dumai

    Dengan rincian sebagai berikut, Pertama, Pasien ke 23, Ny. H, umur 45 tahun, beralamat di Kelurahan Kampung Baru. Merupakan hasil skrining PCR Test massal dengan spesimen sputum di
  • 4 tahun lalu

    Dua Hari Riau Nihil Penambahan Kasus Positif Virus Corona, 10 Pasien Sembuh

    Justru kabar baiknya kata Yovi, ada 10 pasien Covid-19 yang sembuh. Saat ini 10 pasien itu telah dipulangkan ke rumahnya.
  • 4 tahun lalu

    Meningkatnya Kasus Corona di Riau, UNRI Bentuk Kukerta Relawan COVID-19

    Serta tim kami juga turut menjaga laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad yaitu membantu melakukan penginputan data kasus Covid-19 di Provinsi Riau ini.
  • 4 tahun lalu

    Dari Total 15 Kasus, 10 Pasien Corona di Dumai Sembuh

    Lanjutnya, ia mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada tim medis dan tenaga kesehatan RSUD Dumai yang telah bekerja keras dan telah memberikan perawatan terhadap semua pasien
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.