• Home
  • Inhil
  • Dua Harimau Betina Masih Berkeliaran di Hutan Inhil
Selasa, 13 Maret 2018 15:03:00

Dua Harimau Betina Masih Berkeliaran di Hutan Inhil

Liputan6
Setelah Jumiati, karyawati perusahaan sawit pada awal Januari lalu, kini buruh bangunan bernama Yusri yang menjadi korban keganasan harimau di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

INHIL, Globalriau.com - Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo, mengatakan, di sekitar lokasi tewasnya warga oleh terkaman harimau di Indragiri Hilir (Inhil), terpantau dua ekor harimau Sumatera. Keduanya berjenis kelamin betina, berusia sekitar empat tahun.

Untuk mempermudah identifikasi, BBKSDA Riau memberi nama keduanya dengan nama Boni dan Bonita.

Dalam kejadian ini, Bonita diduga kuat pelaku penerkam warga. Pasalnya, Jumiati sebelumnya tewas di tangan Bonita. Bonita juga disebut mengalami perubahan perilaku pasca menerkam Jumiati. Diantaranya, tidak sungkan untuk bertemu dan mendekati manusia. Sementara, harimau normal akan menghindar dan lari saat melihat kerumunan manusia.



Beberapa kali pula warga melihat Bonita berkeliaran di areal perkebunan sawit. Tidak sedikit gambar rekaman Bonita berkeliaran di perkebunan sawit direkam warga. Namun, untuk memastikan hal tersebut, Hutomo mengatakan pihaknya masih terus mendalaminya.

"Kami masih meneliti melalui identitas lorengnya. Apakah Bonita atau harimau sumatera lain. Pada saat kejadian, tim kita memang berada di sana," ujar Hutomo yang juga didapuk sebagai Ketua Tim Penyelamat Harimau di Inhil tersebut.

Sementara itu, ia menuturkan proses pencarian dan upaya penyelamatan Bonita terus dilakukan. Sejak awal pekan lalu, tim penyelamat Harimau terus ditambah, yakni dengan melibatkan tim penembak jitu menggunakan bius.

Untuk diketahui, setelah insiden pertama, tim BBKSDA Riau telah diturunkan untuk menangkap dan menyelamatkan harimau tersebut. Tim tersebut terdiri dari TNI, Polisi dan sejumlah pegiat satwa dilindungi.

Sejumlah perangkap juga telah dipasang. Perangkap-perangkap berbentuk kotak berisi kambing jantan dan babi hutan menyebar di sekitar lokasi itu.

Begitu juga kamera pengintai yang dipasang di setiap sudut dimana perangkap itu berada. Namun, selama lebih kurang dua bulan pencarian, belum ada perkembangan berarti.*

Sumber: Riaugreen.com

Share
Berita Terkait
  • 2 tahun lalu

    Peringati HAN 2022, KKN UNRI Tembilahan Hulu Laksanakan Lomba Mewarnai di TK Kartika 1-52

    Eliza juga menyampaikan rasa terima kasih kepada adik-adik Kukerta UNRI yang telah membantu pihak sekolah memberikan edukasi kepada anak didik serta bersama-sama memperingati Hari
  • 2 tahun lalu

    Akibat Ulah Satu Orang, 50 Hektar Lahan Terbakar di Inhil

    Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya membakar lahan itu dilakukan untuk membersihkan lahan. Awalnya sejak tiga bulan terakhir ramai masyarakat membuka lahan di wilayah terse
  • 2 tahun lalu

    INOVASI PELAYANAN 'NASI UDUK' INHIL

    Inovasi memiliki pengertian yang tidak hanya sebatas membangun dan memperbarui namun juga dapat didefinisikan secara luas, memanfaatkan ide-ide baru, menciptakan produk, proses, da
  • 4 tahun lalu

    Tiga Tenaga Kesehatan di Inhil Positif Corona

    Dengan kondisi ini, Juru Bicara Gugus Tugas Provinsi Riau menyebutkan, bahwa temuan ini sebagai himbauan bagi Nakes diseluruh Riau. Agar berhati-hati dan bekerja sesuai aturan dan
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.