• Home
  • Kampar
  • 7 Kecamatan Tergenang Banjir, 66 Sekolah Terpaksa Libur
Rabu, 20 Januari 2016 17:28:00

7 Kecamatan Tergenang Banjir, 66 Sekolah Terpaksa Libur

Net
Ilustrasi

BANGKINANGKOTA- Bencana banjir yang melanda wilayah Kabupaten Kampar sejak Sabtu (16/1/16) mengakibatkan sebanyak 66 sekolah yang berada di Tujuh Kecamatan harus diliburkan.

Hal ini mengingat akses ataupun jalan menuju kesekolah-sekolah tersebut terendam banjir begitu juga ruangan klas tempat proses belajar mengajar.

"Sesuai himbauan dari BPBD Kampar terkait kondisi banjir ini sebanyak 66 sekolah terpaksa kita liburkan,"terang Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Nasrul melalui Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Edi Rusmadinata, Selasa (19/1/16).

Diungkapkannya sesuai hasil pantauan tim kelapangan sekolah yang diliburkan tersebut diantaranya tersebar di Kecamatan Kampar, Kampar Utara, Kampar Timur, Rumbio Jaya, Tambang, Siak Hulu, Perhentian Raja.

"Hasil pantauan tim ini akan kita sampaikan ke Kadis P dan K dan selanjutkan kepada Bapak Bupati Kampar,"ungkapnya.

Ditambahkannya pihaknya saat ini terus melakukan koordinasi dengan pihak P dan K Propinsi Riau untuk meminta bantuan.

"Karena banjir ini telah mengakibatkan beberapa unit meubeler rusak,buku-buku hancur begitu juga untuk kebutuhan proses belajar mengajar lainnya,"tuturnya.

Bencana Banjir

Bencana banjir kembali merendam rumah warga di Kabupaten Kampar. Ribuan rumah terendam sejak Jumat (15/1/2016) tengah malam. Banjir disebabkan oleh aliran Sungai Kampar meluap.

Hingga Minggu (17/1/2016) banjir masih merendam rumah warga. Belum ada korban jiwa dilaporkan dalam musibah ini. Namun, kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Pasalnya, selain rumah yang terendam, banjir juga menghanyutkan ratusan kerambah masyarakat di Sungai Kampar. Selain itu lahan pertanian juga terendam. Ketinggian air rata-rata 50-80 sentimeter.

Pintu Waduk PLTA Koto Panjang Terbuka

Banjir di Daerah Aliran Sungai Kampar disebabkan oleh dibukanya pintu Spillway (buangan air) Waduk PLTA Koto Panjang. Pihak Pengelola Waduk tampaknya tidak memiliki pilihan lain kecuali harus membuka Spillway.

Manajer Pengelola Waduk PLTA Koto Panjang Bayu Tuk Windriyo mengungkapkan, debit air masuk ke dalam waduk meningkat drastis. Guna menjaga ketinggian air waduk, maka pintu Spillway harus dibuka.

"Inflow (dari daerah hulu sudah mencapai 3.000 meter kubik per second. Sementara batas normal inflow hanya 300 sampai 500 meter kubik per second," jelas Bayu melalui keterangan pers tertulisnya, Minggu (17/1/2016) sore.

Dengan kondisi demikian, kata Bayu, maka 5 pintu Spillway dibuka serentak. Pembukaan pintu Spillway masing-masing setinggi 1,7 meter. Menurutnya, pelepasan air dengan membuka pintu Spillway kali ini termasuk cukup besar.

"Tidak dapat dihindari untuk menjaga keamanan bendungan PLTA Koto Panjang dan masyarakat sisi hulu waduk," ujar Bayu. Dikatakan, pintu Spillway akan ditutup kembali apabila debit air sudah normal kembali.

Tercatat pada Minggu pagi, kata Bayu, ketinggian elevasi waduk yakni 84,58 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ia menuturkan, pengurangan debit air waduk dilakukan menuju ketinggian elevasi 84 mdpl. Pada angkat itu pembukaan pintu Spillway dapat dihentikan.

"Pengurangan untuk menghindari jangan sampai 85 (mdpl). Pintu akan ditutup kembali kalau sudah 84 (mdpl) untuk menjaga masyarakat yang terkena banjir," ujar Bayu.

Ia menyebutkan, air waduk bersumber dari Sungai Batang Mahat dan hulu Sungai Kampar. Debit air juga masuk dari daratan di sekitar waduk.

Bayu mengungkapkan, daerah tangkapan air (cathman area) pada kawasan hutan sekitar waduk sudah rusak. Akibatnya, air masuk ke waduk secara sporadis tanpa bertahan terlebih dahulu. Hal itu mengakibatkan debit air waduk cenderung fluktuatif dan sulit dikendalikan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kampar mencatat ribuan rumah yang tersebar di lima kecamatan terendam banjir. Rumah yang terendam di sepanjang Daerah Aliran Sungai Kampar mulai dari Kecamatan Bangkinang Kota hingga Rumbio Jaya. Air masih bertahan hingga Minggu (17/1/2016).

"Banjir karena pembukaan pintu Waduk PLTA Koto Panjang," ungkap Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kampar Muhammad Nasir, Minggu (17/1).

Banjir melanda Kecamatan Bangkinang Kota, Bangkinang, Kampar, Kampar Utara dan Rumbio Jaya. Nasir menyebutkan, BPBD Kampar telah mendirikan dua tenda pengungsian di Desa Tanjung Rambutan dan Desa Rumbio Kecamatan Kampar.(tpn)

Jumlah Rumah Tergenang Banjir:

1. Bangkinang Kota
- Kelurahan Langgini : 30 KK

2. Bangkinang
- Desa Pulau Lawas : 50 KK

3. Kecamatan Kampar
- Desa Simpang Kubu : 200 KK
- Desa Batu Belah : 273 KK
- Desa Tanjung Rambutan : 128 KK
- Desa Penyasawan : 220 KK
- Desa Pulau Sarak : 50 KK

4. Kecamatan Kampar Utara
- Desa Kampung Panjang : 305 KK
- Desa Sendayan : 137 KK
- Desa Sawah : 360 KK
- Desa Sei Jalau : 86 KK

5. Desa Rumbio Jaya
- Desa Alam Panjang : 160 KK
- Desa Pulau Payung : 200 KK
- Desa Teratak : 50 KK
- Desa Sei Petai : 50 KK.

 

Share
Berita Terkait
  • 5 bulan lalu

    Peduli Keselamatan Warga, PHR Hadirkan Zona Selamat Sekolah di Tapung

    Marka dan rambu jalan dibangun di sekitar SD Negeri 12, TK Nurul Yakin dan Sekolah Menengah Atas di Desa Gading Sari. Marka dan rambu jalan di kawasan sekolah dinilai perlu agar t
  • tahun lalu

    Yasir: Insya Allah Selama Ini Saya Bekerja Sesuai Aturan

    Dalam perkara ini kata Rendy, sejumlah pihak telah diperiksa secara maraton dan masih terus berlanjut. Ia juga mengaku saat ini pihaknya telah meningkatkan status perkara tersebut.
  • 2 tahun lalu

    Cegah Stunting, Mahasiswa KKN UNRI Sosialisasi GEMARI

    Ketua KKN, M. Fauzan menambahan sosialisasi ini dilaksanakan untuk mencegah stunting dan kekurangan gizi anak dengan manfaat potensi hasil sungai kampar yang mengelilingi desa ters
  • 2 tahun lalu

    Kapolda Riau Langsung Minta Propam Dalami Soal Spanduk Kapolres Kampar

    Untuk proses selanjutnya, Sunarto mengatakan kewenangan sepenuhnya diserahkan kepada Propam Polda Riau.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.