Berbicara Pilgubri, ditegaskan DR H Firdaus, bukan sebatas mencari pemimpin namun menyangkut nasib rakyat untuk 5 tahun kedepan. Menyangkut nasib dan masa depan Bumi Lancang Kuning.

Sementara mantan Sekda Kampar, H Zulher dalam sambutannya menegaskan Kampar harus bulat mendukung Firdaus-Rusli. Tidak boleh ada perpecahan, karena itu sangat merugikan.

Layaknya petani, DR H Firdaus menanam padi secara teratur mengikuti alur. Terlihat turut mendampinginya menanam padi sejumlah ibu-ibu daerah setempat. Kendati cuaca lumayan panas, namun Firdaus terlihat menikmati penanaman padi itu.

Menariknya, untuk sampai ke lokasi kampanye dialogis itu, calon Gubernur Riau nomor urut 3 bersama rombongan menaiki rakit. Rakit itu sendiri selama ini menjadi alat utama transportasi masyarakat Alahan Panjang untuk pergi ke Pasar Kampar.

Kehadiran calon pemimpin Riau itu mendapat sambutan hangat dari pedagang. Mereka turut meneriakkan yel-yel Coblos Nomor 3 dan Pilih Firdaus Rusli. Tidak hanya itu, sebagian besar ibu-ibu pedagang berebut untuk selfie.

Azis Zainal dalam keterangannya mengatakan bahwa dirinya telah mengantongi izin kampanye dari Bawaslu, terkait jabatannya sebagai Bupati Kampar.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (17/2), sekitar pukul 20.15 WIB. Saat Masril sedang menyantap makanannya tiba-tiba tercekik dan meninggal dunia di warung itu.

Dikatakan Deni, sebagian korban sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit karena luka yang dialami tidak begitu serius. Sedangkan sopir bus dibawa ke Rumah Sakit di Pekanbaru karena mengalami luka di bagian kepala.

Kedatangan pasangan calon pemimpin Riau itu disambut anak keturunan Raja Pertama Kerajaan Rantau Kampar Kiri yang berasal dari cucu keempat Sri Maharaja Diraja yang mula-mula menjadi Raja Alam Minangkabau.

Diantaranya H Darmansyah cucu T Haji Ibrahim dan Putri Intan Yang di-Pertuan Gadis. Kemudian cucu lainnya yakni H Azwan dan H Agus Saiman.

Kedatangan pasangan calon pemimpin Riau itu disambut anak keturunan Raja Pertama Kerajaan Rantau Kampar Kiri yang berasal dari cucu keempat Sri Maharaja Diraja yang mula-mula menjadi Raja Alam Minangkabau.

Dukungan tersebut tampak dari Baliho jumbo yang terpampang di perempatan Lapangan Merdeka, Jalan Prof. M. Yamin Bangkinang. Jalan ke arah Bundaran Videotron, baliho itu terletak di sisi kiri perempatan.

Berbagai stand mulai dari produk olahan hasil kerajinan rumah tangga ditunjukan pada kesempatan ini. Kemudian berbagai hasil kerajinan pakaian juga ada. Bahkan istri Gubernur Riau menyempatkan ikut memeriksa kesehatannya disalah satu stand kesehatan yang

Kapolres Kampar Ajun Komisaris Besar Polisi Deni Okvianto menyebutkan, bukit itu berada di Kecamatan Kampar Kiri Hilir. Lokasi ini masuk ke wilayah hukum Polsek Kampar Kiri yang juga membawahi 2 kecamatan lainnya, yaitu Gunung Sahilan dan Kampar Kiri.

Sebetulnya ada tiga tangkai yang mekar pada waktu bersamaan. Dua tangkai di kawasan konservasi Cagar Alam Bukit Bungkuk, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Satu tangkai lagi ditemukan di luar kawasan, di Desa Bukit Melintang.