• Home
  • Komunitas
  • Dampak Dari Kurangnya Kendali Dalam Pengelolaan Alam
Selasa, 14 Januari 2020 17:56:00

Dampak Dari Kurangnya Kendali Dalam Pengelolaan Alam

Oleh : Agustina
Mahasiswi Ilmu Pemerintahan Universitas Abdurrab Pekanbaru


Negara yang memiliki sumber daya alam yang begitu luas menjadikan sumber daya alam sebagai mata pencarian. Jutaan manusia mencari nafkah melalui pemanfaatan berbagai hasil alam. Kondisi suatu lingkungan dapat sebagai sumber daya, maupun sebagai hazards (bahaya). Manusia sebagai makhluk tuhan yang paling cerdik, kadang kadang lupa melestarikan alam. Akhir ini, ulah manusia sering mengakibatkan terjadinya bencana.

Jenis bencana yang demikian dikenal sebagai bencana anthropogene, yaitu bencana yang dipicu oleh ulah manusia. Apabila manusia tidak melakukan deforestasi serta memperhatikan aspek ekologi dan sosial, mengelola sampah dengan sebaiknya, timbulnya banjir yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana akan terjadi relatif kecil.

Manusia ingin mengambil keuntungan sebanyak banyaknya dari alam. Hutan alam dirusak dialih fungsikan menjadi lahan perkebunan, melakukan ekspansi perkebunan kelapa sawit, yang menurut mereka akan lebih menguntungkan, kaidah kaidah lingkungan hidup cenderung terabaikan. Dimana kerusakan hutan yang tidak terkendali dapat menimbulkan bencana bagi manusia. Apalagi seringnya sempadan sungai disulap menjadi kebun sawit.

Di indonesia banjir sudah lama terjadi. banjir dapat berupa genangan pada lahan yang biasanya kering seperti pada lahan pertanian, pemukiman, pusat kota. Banjir dapat juga terjadi karena debit volume air yang mengalir pada suatu sungai atau saluran drainase melebihi atau diatas kapasitas pengalirannya. Selain itu banjir juga disebabkan atas ulah manusia.

Hujan turun disebagian besar wilayah indonesia sejak desember 2019 lalu, Satu bulan belakangan ini hujan yang terus mengguyur khususnya di provinsi riau menyebabkan 6 kabupaten banjir seperti, kabupaten rokan hilir, kabupaten Kampar,kabupaten indra giri hulu, rokan hulu, kuantan sengingi. Dan pelalawan. Banjir melanda sejumlah fasilitas umum, tempat ibadah, sekolah posyandu hingga ruas jalan lintas, hal ini menyebabkan aktivitas warga lumpuh. kemudian penyakit yang timbul dari dampak bencana banjir juga dialami masyarakat ada 1.276 warga yang terjangkit sejumlah penyakit akibat banjir. Adapun jenis penyakit yang diderita warga akibat banjir yaitu diare, infeksi saluran pernafasan (ISPA), penyakit kulit, dan penyakit lainnya Dengan kata lain, dalam meminimalisir problem yang tak kunjung selesai dari tahun ketahun bukan dari pemerintah saja, tetapi adalah tugas kita bersama, seluruh komunitas didalam domain pemerintah yang dimaksud yaitu masyarakat, dan para pelaku bisnis.***

Share
Berita Terkait
  • 3 tahun lalu

    Hari ini Amphibi Pemko Dumai Mulai Uji Coba Keruk Sungai

    Kepala Bidang Peralatan dan Bina Kontruksi, Riski Kurniawan kepada media menjelaskan bahwa Amphibi hari ini sudah di uji coba untuk terjun ke sungai melakukan pekerjaan penanggulan
  • 3 tahun lalu

    Miliki Excavator Amphibi, Pemko Dumai Segera Garap Sungai dan Embung

    Excavator Amphibi selama ini diidam-idamkan oleh masyarakat, terutama masyarakat yang terdampak banjir telah datang. Dikarenakan alat ini mampu bekerja di dalam sungai sekalipun.
  • 7 tahun lalu

    65 Desa di Riau Masih Banjir

    Hujan sepanjang hari di beberapa daerah wilayah Riau mengakibatkan 65 desa di 4 kabupaten terendam banjir hingga saat ini.
  • 7 tahun lalu

    Dua Orang Meninggal Akibat Banjir di Inhu

    Usman Nasution (55) dan anaknya Krisjanto Nasution (21), keluarga korban banjir di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, ditemukan meninggal dunia dalam kanal.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.