• Home
  • Meranti
  • Tanjak Sebagai Jati Diri Melayu jadi Tema Hari Jadi Gagak Hitam Ke-1
Rabu, 25 November 2020 13:56:00

Tanjak Sebagai Jati Diri Melayu jadi Tema Hari Jadi Gagak Hitam Ke-1

MERANTI, globalriau.com - Bupati Kepulauan Meranti yang diwakili oleh Asisten I Setda Kepulauan Meranti, dalam sambutannya sempena Hari Jadi ke-1 Gagak Hitam sebagai organisasi masyarakat (Ormas) penjunjung Adat dan penjaga marwah melayu yang dipusatkan di Ballroom Grand Meranti Hotel,  Senin (24/11/2020) mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ormas Gagak Hitam yang dinilai berhasil dan sukses dalam mengemban misinya menegakkan Marwah Melayu di Kepulauan Meranti ini.



"Pemerintah Kabupaten Meranti sangat mengapresiasi keberadaan Ormas Gagak Hitam. Semoga kerja keras yang dilakukan selama ini terus berlanjut sebagai wujud menjaga marwah melayu, meningkatkan silahturahmi dan turut berpartisipasi aktif dalam menjaga kondusifitas di Kepulauan Meranti," ujar Syamsuddin.

Hadir dalam acara ini,  Ketua DPRD Meranti Jack Ardiansyah, Asisten I Setdakab Meranti Syamsuddin SH MH, Panglima Besar Gagak Hitam Kepri Irba Udin (Udin Pelor), Panglima Gagak Hitam Sambang Riau Yusri Yano, Katua LAM Meranti, Datin Mutiara Gagak Hitam Kurnia Ardila, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP. Eko Wimpiyanto, Perwakilan Koramil Selatpanjang, Kadis Sosial P3AP2KB Kabupaten Meranti Agusyanto Bakar, Kadis Perikanan Meranti Eldi Syaputra,  Kasatpol PP Meranti Helfandi SE M.Si, Kakan Kesbangpol Tasrizal Harahap, Kadis Kesehatan Dr. Misri Hasanto, Perwakilan Gagak Hitam Karimun, Ketua Pemuda Pacasila Meranti Ayah Nan, Tokoh Masyarakat/Agama/Pemuda dan lainnya.

Hari jadi Ormas Gagak Hitam tersebut dirangkai dengan pelantikan dan pengukuhan Mutiara Serta Pasukan Inti Gagak Hitam oleh Panglima Sambang Gagak Hitam Meranti Yusri Yano. Dalam sambutannya, Yusri Yano mengatakan Ormas Gagak Hitam Meranti sudah genap berusia I Tahun, tentu banyak suka duka yang dilalui. Maka pada kesempatan itu Yano mengucapkan apresiasi kepada seluruh anggota dan dukungan semua pihak, khususnya Pemda Meranti yang selama ini selalu mendukung program Gagak Hitam dalam menjalankan berbagai kegiatan sosial-kemasyarakatan seperti pembagian Sembako, Pembagian Al-Quran di Masjid, Penyemprotan Disinfektan, biaya pengobatan dan lain sebagainya.

"Terima kasih atas dukungan semua pihak karena tanpa dukungan itu Gagak Hitam tidaklah ada artinya," ucap Yusri.

Dalam peringatan hari jadi tersebut, Gagak Hitam mengambil tema " _Tanjak Sebagai Jati Diri Anak Melayu" : Tanda kehormatan, kekuatan dan marwah Melayu. Bahkan Ormas Gagak Hitam berharap kedepan kewajiban pemakaian tanjak dipayungi dengan Peraturan Bupati.

Harapan Gagak Hitam tersebut, ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Ini dapat dilihat dari respon positif Ketua DPRD, Jack  Ardiansyah saat memberi kata sambutan,"kita akan coba memfasilitasi terwujudnya Perda Tanjak di Kepulauan Meranti ini, " tegas Jack.

Selanjutnya, tema yang diusung Ormas Gagak Hitam dalam peringatan hari jadinya yang ke-1 Tahun  diimplementasikan dengan penyematan tanjak ke beberapa orang yang ditunjuk dengan latar belakang profesi yang berbeda, salah satunya Kadis Sosial P3AP2KB, Agusyanto Bakar.

"Pertama-tama saya ucapakan selamat hari jadi untuk Ormas Gagak Hitam. Semoga dengan semangat hari jadi tersebut, Gagak Hitam semakin eksis dalam menjaga marwah melayu dan semakin aktif dalam berkontribusi dalam mendukung program kerja pemerintah Kabupaten Meranti," ungkap Agusyanto saat dimintai komentar oleh wartawan.

Agus juga menyambut baik usulan Ormas Gagak Hitam mengenai perlunya  dasar hukum yang mewajibkan pemakaian tanjak di Kabupaten Meranti, "ya usulan Ormas Gagak Hitam tersebut memang patut di apresiasi. Karena tidak saja diperlukan aturan yang mengikat terkait penggunaan simbol atau atribut kebudayaan melayu salah satunya tanjak dengan tujuan mengenalkan budaya melayu bisa terwujud" terang Agus.

Lebih jauh Agus menjelaskan,"tidak saja dari sisi budaya, tapi juga pemakaian tanjak berpotensi mendukung program parawisata dan lapangan usaha menjadi terbuka, karena peluang usaha pengrajin lebih berkembang seiring dengan semakin banyaknya pesanan tanjak. Tanjak itu seperti blangkon kalau dalam simbol adat Jawa. Mungkin pada tataran tertentu blangkon sudah lebih familiar bagi masyarakat Indonesia. Pertanyaannya, bagaimana dengan tanjak? Dalam konteks inilah usulan Ormas Gagak Hitam tersebut patut untuk di apresiasi," ungkapnya.

Agus juga menyarankan agar Ormas Gagak Hitam bersinergi dengan Lembaga Adat yang ada, karena sama-sama mengusung misi yang sama, sehingga implementasi dari misi yang diusung bisa lebih terpadu dan terintegrasi.(Ar)

Share
Berita Terkait
  • 8 jam lalu

    Jaksa Agung Hadiri Pertemuan Konsultasi ke-2 Membentuk Badan atau Entitas Para Jaksa ASEAN

    Jaksa Agung mengajak para Jaksa ASEAN/peserta forum untuk berkomitmen bersama menjadikan forum Pertemuan Konsultasi ke-2 Jaksa se-ASEAN di Bali sebagai langkah penguatan sinergi da
  • 17 jam lalu

    Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan

    Batik Dayun binaan BSP dan Batik Srikandi binaan SPR Langgak. Kemudian juga produk UMKM dari Umah Oleh-oleh Bagansiapiapi dan produk cemilan buatan PKK Mandau binaan PHR
  • 17 jam lalu

    Polres Dumai Gagalkan Peredaran 4,5 Kilogram Sabu

    Setelah barang bukti dilarutkan, kemudian di buang ke dalam saluran pembuangan air dan disaksikan secara langsung oleh para tersangka.
  • 4 hari lalu

    Didampingi Walikota Dumai, Sekdaprov Buka Bazar dan Expo di Taman Bukit Gelanggang

    Bazar dan Expo ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang promosi bagi produk-produk unggulan daerah, tetapi juga memperkuat tali silaturahmi antarwilayah
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.