• Home
  • Nasional
  • BNN Lirik Pulau Terpencil untuk LP Gembong Narkoba
Kamis, 26 November 2015 20:47:00

BNN Lirik Pulau Terpencil untuk LP Gembong Narkoba

Budi Waseso

JAKARTA- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso, menyatakan sudah melirik sebuah pulau terpencil di Pulau Madura, buat dijadikan penjara terpidana kasus narkoba dijaga hewan buas seperti buaya dan ikan piranha. Mantan Kabareskrim Mabes Polri ini mengaku sudah meminta saran dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) terkait ide itu.

"Saya sudah koordinasi dengan Kemenkum HAM. Nanti, jika sudah terealisasi, penjara di Madura ini akan menampung sekitar 250 narapidana kasus narkoba," kata Budi di acara Sarasehan dan Advokasi Peredaran Narkotika Bersama Pengusaha di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/11).

Budi melanjutkan, "Saat ini tim saya sudah melakukan survei. Di Madura ada sebuah pulau yang bisa dibuat penjara khusus napi narkoba. Di pulau ini nanti kita tanam binatang seperti buaya dan ikan piranha."

Budi menyebut, pulau di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, merupakan pulau tak berpenghuni. Di tempat itu, sebut dia, ada sungai yang cocok buat diternakkan buaya dan piranha.

"Pulau ini paling cocok untuk eksekusi mati (gembong narkoba), karena jauh dari keramaian," ucap Budi.

Budi menyebut hukum buat menjerat para gembong narkoba di Indonesia masih sangat lemah. Sehingga perlu adanya revisi undang-undang supaya tegas bagi para pelaku narkoba.

Dijaga Buaya Ganas

Massifnya peredaran narkoba di dalam negeri membuat kesabaran Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso habis. Budi Waseso menyiapkan pelbagai skenario dan strategi memberangus pengedar narkoba. Peredaran narkoba yang banyak masuk melalui jalur laut dihadang, kapal pengangkut narkoba bakal dibom. Tim khusus disiapkan, siap tembak mati pengedar narkoba. Pengedar narkoba yang tertangkap bakal dihukum dengan cara dipaksa memakan semua barang bukti narkoba yang diedarkan.

Tidak sampai di situ, Budi Waseso tengah merancang lembaga pemasyarakatan khusus menampung para bandar dan pengedar narkoba. Lokasinya dipilih di pulau terluar, di tengah hutan yang tak bisa diakses siapapun. Itu saja tidak cukup. Penjaga LP atau lapas bukan hanya manusia, tapi binatang buas. Budi Waseso memilih buaya sebagai bagian dari pengamanan lapas.

"Bandar ditaruh di pulau terluar Indonesia, setiap pagi berikan satu kantong makan dan biarkan mereka hidup di hutan dengan dijaga buaya agar mereka yang mau kabur berfikir ulang," ujar Budi Waseso di kantornya, Jakarta, Jumat (6/11).

Niatan itu ternyata bukan isapan jempol atau sekadar untuk menakut-nakuti. Budi Waseso mulai bergerak mewujudkannya. Kementerian Hukum dan HAM dilobi untuk memuluskan langkahnya membangun lapas khusus pengedar narkoba yang jauh dari 'peradaban'. Gayung bersambut, pemerintah mempertimbangkan dan mengkaji permintaan Budi Waseso.

Seiring itu, Budi Waseso menyiapkan 'pasukan penjaga lapas' yang siap menerkam pengedar narkoba yang berniat kabur dari tahanan. Dia berniat menelusuri pelosok negeri seperti Medan, Papua dan Sulawesi untuk mencari buaya paling ganas.

"Besok saya ke Medan, Papua,dan Sulawesi saya mau lihat penangkaran buaya. Buaya mana yang lebih ganas," ujar Budi usai menghadiri kampanye 'Stop Narkoba' di Jakarta Pusat, Minggu (8/11).(mdk)

Share
Berita Terkait
  • 2 tahun lalu

    Abaikan Aturan, Banyak Hiburan Malam di Dumai Langgar Jam Operasional

    Dari pantauan dilapangan, para pengelola tempat hiburan masih santai melayani pelanggan hingga melewati jam operasional yang sudah ditetapkan pemerintah. Walau sudah lewat tengah m
  • 3 tahun lalu

    Polres Dumai Bakal Jadikan 'Kampung Dalam' Sebagai kampung Tangguh Narkoba

    Hal ini disampaikan oleh Kapolres Dumai AKBP Andri Ananda Yudhistira SH SIK melalui Kasat Narkoba AKP Yoyok Iswadi SH MH, Kamis (1/7).
  • 4 tahun lalu

    50 Kilogram Sabu Masuk Dumai dan Rohil

    Dikatakan Arman, pengungkapan kasus ini bermula dari informasi masyarakat terkait penyelundupan sabu-sabu asal Malaysia ke wilayah Bagan Siapiapi, Riau.
  • 6 tahun lalu

    Ribuan Butir Ekstasi Diamankan, Bandar Narkoba Ditembak di Dumai

    "Dalam penangkapan jaringan tersebut, kita hanya membantu BNN," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan BNN Provinsi Riau, AKBP Haldun kepada wartawan, Senin (20/8/2018).
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.