• Home
  • Nasional
  • ISIS Kirim Uang Lewat Western Union, Didugaan untuk Biaya Aksi Teror
Minggu, 17 Januari 2016 21:19:00

ISIS Kirim Uang Lewat Western Union, Didugaan untuk Biaya Aksi Teror

Net
Aksi heroik polisi saat tragedi ledakan bom di Sarinah

JAKARTA- Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti menyebutkan bahwa satu dari 12 orang yang ditangkap Densus 88 Polri, menerima transfer uang dari organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Mereka yang ditangkap diduga terlibat teror di kawasan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta.

"Salah satu dari 12 orang yang kami tangkap itu telah mendapatkan transfer dana dari ISIS. Satu orang ini kami tangkap di sekitar Jakarta," ujar Badrodin di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/1/2016).

Pengiriman uang dari Suriah itu memakai jasa Western Union. Badrodin engan mengungkap nama penerima dana itu. Ia juga enggan menyebutkan berapa total dana itu.

Namun, transfer dana diketahui dikirim beberapa termin dalam kurun waktu 2015. Jumlahnya bervariasi, yakni Rp 40 juta hingga Rp 50 juta.

Badrodin belum dapat memastikan apakah aksi teror di Sarinah, Kamis (14/1/2016), dibiayai dengan uang yang dikirim ke orang tersebut atau tidak.

"Yang jelas sebagian besar dana itu dikirimkan untuk aksi-aksi teror. Tapi apa dana itu juga untuk membiayai teror kemarin, masih dalam pembuktian," ujar dia.
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap 12 orangsejak Kamis (14/1/2016). Mereka ditangkap di Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Dari masing-masing lokasi penangkapan, tim menyita sembilan pucuk senjata api organik laras pendek, enam buah magasin, lima ponsel dan satu unit sepeda motor.

Saat ini, tim masih menginterogasi mereka di kantor polisi setempat. Tim menelusuri peran mereka dalam teror di Sarinah.

Sesuai dengan UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Terorisme, tim memiliki waktu tujuh hari usai ditangkap untuk menentukan ada atau tidaknya unsur pidana pada mereka.

Kapolri Tetapkan Siaga Satu

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti langsung menetapkan siaga satu di seluruh Polda se-Indonesia pascaperistiwa teror di Sarinah, Jakarta Pusat.

Padahal awalnya status siaga satu hanya berlaku di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Namun sejak sore tadi, Polri menyatakan siaga satu di seluruh Indonesia.

"?Mulai pukul 17.00 WIB, siaga satu diberlakukan di seluruh Indonesia. Anggota Polri mohon tingkatkan kesiagaan maksimal terutama daerah yang dianggap sasaran teror," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan, Kamis (14/1/2016) malam di Mabes Polri.

Anton menambahkan yang menjadi sasaran teror mereka dan keamanannya diperketat yakni kantor-kantor kepolisian, kantor pemerintah, kedutaan besar dan lainnya.

"Polda-polda daerah diminta koordinasi dengan TNI untuk ikut melakukan pengamanan di obyek-obyek vital di wilayah hukum masing-masing," tambah Anton.(tpn)

Share
Berita Terkait
  • 8 tahun lalu

    Defisit 428.000 Ton, Riau Krisis Beras

    Provinsi Riau tahun ini kekurangan beras sekitar 428.000 ton, lantaran produksi beras setempat tidak mampu memenuhi kebutuhan wilayah provinsi itu.
  • 8 tahun lalu

    Pasca Bom di Jakarta, Plt Gubri Minta Warga Riau Waspada

    Pelaksana tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menghimbau masyarakat untuk tetap waspada pascaterjadinya bom di Ibokota Jakarta. Masyarakat harus ikut membantu Kepolisian dal
  • 8 tahun lalu

    Inilah Akun Facebook "Pelaku Teror Sarinah" Fotonya Ramai di Medsos

    Media sosial (medsos) sedang ramai membicarakan salah seorang terduga pelaku yang tewas akibat peristiwa ledakan dan baku tembak di Sarinah, Jakarta Pusat. Terduga pelaku tersebut
  • 8 tahun lalu

    Krisis Listrik Rugikan Pengusaha Agen Perjalanan di Riau

    Sejumlah perusahaan yang menawarkan jasa tiket perjalanan kepada konsumennya sangat terpukul akibat krisis listrik yang terjadi di Riau sejak beberapa waktu terakhir.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.