Rabu, 01 April 2020 12:51:00
Indonesia Kembali Kehilangan Dua Dokter
Net.
JAKARTA, globalriau.com - Kabar duka kembali datang. Dua dokter meninggal dunia dan terkonfirmasi positif virus Corona COVID-19. Mereka adalah Dokter H Efrizal Syamsudin selaku Direktur RSUD Kota Prabumulih, Sumatera Selatan dan Ratih Purwarini yang merupakan Direktur RS Duta Indah Jakarta Utara.
Berita meninggalnya kedua dokter tersebut diunggah dalam laman akun media sosial Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pada Selasa, 31 Maret 2020.
IDI pun menyampaikan duka yang sangat mendalam.
Semoga hal-hal baik menjadi perjuangan beliau, diterima oleh Allah SWT dengan limpahan yang mulia. Amin YRA.
Untuk keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kekuatan dan keikhlasan dalam cobaan ini. Amin YRA, tulis Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih dalam kabar duka tersebut.
Sampai saat berita ini ditayangkan, Health Liputan6.com masih menunggu konfirmasi lebih lanjut, kapan dan berapa lama kedua mendiang dokter tersebut dirawat karena Covid hingga akhirnya meninggal dunia.
PDP Corona Covid-19
Indonesia kembali kehilangan putra-putri terbaiknya. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui laman resminya mengumumkan dua orang dokter terbaiknya waft di tengah wabah Corona.
Kedua dokter tersebut adalah dr. Efrizal Syamsudin. Almarhum adalah dokter sekaligus Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih, Sumatera Selatan. Almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Senin 23 Maret 2020. Saat itu, belum diketahui penyebab meninggalnya dokter Efrizal.
Sementara satu pejuang medis lainnya yang dikabarkan meninggal adalah dr. Ratih Purwarini, Direktur Rumah Sakit Duta Indah, Jakarta Utara.
Wakil Ketua IDI, Adib Khumaidi, mengaku pihaknya saat ini masih menelusuri penyebab meninggalnya dua dokter yang juga direktur rumah sakit tersebut.
"Kami juga mau telusuri karena mereka berdua kan direktur sebenarnya," kata Adib melansir Liputan6.com, Rabu (1/4/2020).
Meski demikian, kata Adib, kedua dokter tersebut termasuk dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
"Cuma memang hasil swab-nya konfirmasi positif Covid-19 atau enggaknya belum ada kabar ya," kata Adib.
Adib mengaku, kadang kala data hasil Swab itu tidak terinformasikan kepada pihaknya, dalam hal ini IDI. Sehingga IDI kesulitan untuk mengetahui penyebab meninggalnya dua dokter tersebut.
"Kita enggak tahu adakah kontak dengan pasien Covid-19. Mereka berdua kan manajemen. kontaknya dari mana yang kita belum tahu," ujar Adib.
Kedua dokter tersebut sempat dirawat beberapa hari. Namun IDI mengaku masih mengumpulkan data dua dokter yang meninggal ini.
"Tidak tahu secara langsung atau tidaknya, itu yang belum. Tapi yang jelas kalau posisi mereka berdua kan manajemen rumah sakit ya. apakah beliau ikut jaga juga di UGD kita gak tahu," kata Adib.(l6c/red)