• Home
  • Nasional
  • Inilah Penyebab Tsunami di Banten dan Lampung, Benarkah Disebabkan Gunung Anak Krakatau?
Minggu, 23 Desember 2018 16:17:00

Inilah Penyebab Tsunami di Banten dan Lampung, Benarkah Disebabkan Gunung Anak Krakatau?

GLOBALRIAU.COM - Berbagai tanggapan menanggapi akibat penyebab tsunami di Banten yang datang secara tiba-tiba tanpa dipicu hujan dan gempa bumi.

Namun dilansir dari banjarmasinpos berikut 3 penyebab tsunami Banten dan Tsunami Lampung, bukan gempa. Apakah terkait Gunung Anak Krakatau?



Penyebab Tsunami Banten dan Tsunami Lampung banyak jadi pertanyaan karena tak ada gempa seperti kejadian sebelumnya.

Nah, ini 3 penyebab tsunami Banten dan Tsunami Lampung, bukan gempa. Apakah terkait Gunung Anak Krakatau?

Tsunami yang melanda Pantai Barat Banten begitu tiba-tiba tanpa ada peringatan gempa bumi.

Ternyata tsunami kali ini memang bukan disebabkan oleh gempa bumi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menjelaskan melalui siaran pres-nya, ada 3 hal yang disinyalir sebagai penyebab Tsunami di Pantai Barat Banten, yaitu :

1. Gelombang Tinggi Karena Cuaca

2. Erupsi Gunung Anak Krakatau

3. Tsunami di Banten dan Lampung

Menurut Siaran Pers, BMKG telah mendeteksi dan memberikan peringatan dini tentang gelombang tinggi dari tanggal 22-25 Desember pukul 07.00 WIB di wilayah perairan Selat Sunda.

Cuaca hujan lebat dan angin kencang di perairan Anyer pun sempat terjadi pada pukul 09.00-11.00 WIB.

Selain itu, Gunung Anak Krakatau tengah bererupsi kembali pada pukul 21.03.

Aktivitas Anak Krakatau ini merusak seismometer setempat.

Dari alat seismic Stasiun Sertung yang bekerja, ada getaran tremor terus menerus dengan frekuensi normal.

Masyarakat diimbau agar tetap tenang.

Selain itu, masyarakat juga sebaiknya tidak mudah terpengaruh oleh isu yang belum pasti kebenarannya.

Demi keamanan, masyarakat sebaiknya menjauhi pantai perairan selat sunda hingga ada informasi dari BMKG dan Badan Geologi lebih lanjut.

Siaran Pers ini dikeluarkan oleh Kepala BMKG pada 22 Desember 2018.

Menurut BMKG, tak ada catatan terjadi gempa yang menyebabkan tsunami.

Tsunami yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan disebabkan aktivitas Seismik.

Di cuitan selanjutnya, BKMG menjelaskan bahwa tsunami yang terjadi bukan disebabkan karena aktivitas gempa tektonik, tapi lebih karena aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Cerita Ade Jogo Selamatkan Diri

Istri Ade Jigo menjadi salah satu korban tsunami Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Ade Jigo dan dua anaknya berhasil selamat dari peristiwa nahas itu.

Ia juga sempat ceritakan detik-detik dirinya berhasil selamatkan diri dan temukan sang istri sudah tak bernyawa lagi.

Ade Jigo sempat terjebak di gorong-gorong sebelum akhirnya bisa keluar dan selamatkan diri.

"Kami terjebak selama dua menit. Ada orang yang buka pintu (gorong-gorong), saya selamat," ucap Ade, dikutip dari Kompas.com.

Setelah memastikan ia dan anaknya dalam kondisi aman, Ade kemudian mencari keberadaan istrinya dan anaknya yang satu lagi.

"Anak saya dua yang ikut, yang satu digendong saya. Sampai saya tenang, minum dulu, baru saya mulai mencari anak dan istri saya. Pas saya cari pertama ke klinik, ternyata anak saya dan mbaknya (pengasuh) ada di klinik," tutur Ade.

Setelah beberapa jam, akhirnya ia menemukan istri, namun dalam kondisi sudah tak bernyawa.

"Saya sampai di klinik jam satu (dini hari), di klinik juga sempat mati lampu, setelah lihat saya ada satu jenazah di belakang, ternyata itu jenazah istri saya," ujar Ade dengan suara lirih.

Ade Jigo terpaksa harus kehilangan istri tercintanya akibat kejadian tersebut.

Luapan kesedihan juga ia unggah secara langsung diakun Instagram pribadinya @adejigo.

"Innalillahi Wa'inalillahi Rojiun.

Alm Meyuza binti Zaenal Arifin.

Selamat jalan istriku.

Bunda istri yg baik,

Bunda istri yg solehah

Allah sayang sm bunda, kita semua sayang sm bunda, maafin ayah ya sayank..Al fatihah," tulisnya.

Unggahan Ade Jigo langsung dibanjiri ucpan belasungkawa dari warganet.

@feraafiliaa: "Innalilahi wa Inna ilaihi raji'un, turut berduka cita semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT."

@den_zain: "Innalillahi wainna ilaihi roji'un."

@irmaalnyjohan_Ya: "sabar kak semoga di terima di sisi allah swt."

@_aditkids: "Stay strong mas. Tetap kuat hadapi cobaan ini, smoga khusnul khotimah."***

Share
Berita Terkait
  • 5 tahun lalu

    Enam Kabupaten di Jabar Diguncang Gempa Tektonik

    Budi mengatakan, daerah di Jabar yang merasakan gempa tersebut di antaranya adalah Kabupaten Sumedang Kabupaten Sukabumi tepatnya di daerah Nyalindung, Kabupaten Bandung terasa nam
  • 5 tahun lalu

    Penemuan Ikan Aneh ini Diyakini jadi Penanda Datangnya Tsunami

    Tetapi, bagi masyarakat di Pulau Mindanao, kemunculan ikan-ikan itu dianggap sebagai petanda datangnya gempa bumi. Sebab ikan itu dianggap sangat sensitif terhadap gerakan tektonik
  • 5 tahun lalu

    Prediksi Tsunami 57 Meter di Pandeglang, BNPB Minta Warga Tidak Panik

    Sutopo menambahkan, dalam sejarah terbentuknya Kepulauan Indonesia, gempa dan tsunami pernah terjadi karena bergeraknya lempeng tektonik. " Wilayah Indonesia memang rawan gempa," l
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.