• Home
  • Nasional
  • SENGKETA NATUNA KONFLIK BARU CHINA DI PERAIRAN INDONESIA
Selasa, 14 Januari 2020 18:01:00

SENGKETA NATUNA KONFLIK BARU CHINA DI PERAIRAN INDONESIA

Kegagalan pemerintah dalam menjaga negara, menjaga bangsa juga menjaga sumber daya sudah terlihat jelas dengan logika pada persoalan republik yang memburuk. Faktanya konflik baru sengketa perairan Natuna antara china dan indonesia akan berunjung pada kehancuran indonesia itu sendiri. Perairan yang terletak di kabupaten Natuna Provinsi Riau adalah tutorial indonesia dalam membuktikan kaya akan sumber daya, sudah sepantasnya perairan dijaga dan dilindungi. China yang mengklaim laut Natuna tidak berdasarkan di Indonesia. Justruh provokasi dalam perpolotikan negara luar untuk memperkeruh negara Indonesia secara internal. Mendeklarasikan perang dengan china adalah bunuh diri, apalagi gagah-gagahan dalam berbicara.

Faktanya kualitas segi armada laut indoneisa masih jauh dari kesempurnaan dibidang armada china. Dikutip dari tekno. tempo.co bahwa china memiliki 2 kapal induk yang membawa puluhan jet tempur, 75 kapal selam, 32 kapal penghancur dan 3000 pesawat militer yang 1700 di antaranya adalah jet tempur. Sementara indonesia hanya memiliki 214 pesawat militer dengan 39 diantaranya adalah jet tempur dan di segi ukuran kualitas pun seperti frigte dan korvette Menyalakan Menha prabowo yang terlalu lemah dalam mencari solusi Natuna ini tidak benar, karena kondisi kualitas armada masih rendah dan tidak harus gegabah dalam mengambil keputusan, karena menyangkut dengan keadaan negara. Semua akibat terlalu dekat dengan china, tidak membatasi investasi china di indonesia, tanpa sadar china sudah jauh berkembang dalam negara Indonesia.

Yang diragukan justruh masyarakat republik yang tidak pernah mengerti apa saja yang menjadi persoalan dalam negeri sekarang ini. jurnalisme sekarang pun banyak dibungkam dengan cara tidak memberitakan isu isu china yang dipropagandakan dengan isu banjir ibu kota, dan pemerintahan klaim kesalahan Anis dalam bencana banjir ibu kota. Padahal jika kita kaji ulang visi pertama bapak presiden adalah memberantas banji ibu banjir ibu kota bukan pindah ibu kota, karena pemerintah Indonesia itu sendiri lupa akan apa yang sebenarya menjadi dasar sebuah negara yang diantaranya adalah dengan mencerdaskan kehidupan bangsa dan memelihara fakir miskin.

Hal inilah yang justru merunjuk pada kesejahteraan yang tertunda dan memicu pada keadilan yang tak kunjung tiba, sengketa Natuna musibah baru masyarakat sensara, kembalikan nilai-nilai dalam republik dengan kembalikan komik, agar supaya bangsa dapat lebih membangun dan mencari solusi alternatif dalam pencegahan bukan mengobati.***

Oleh :Sukma
Nadya syafitri
Mahasiswi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Riau

Share
Berita Terkait
  • 7 tahun lalu

    China Harus Hormati Indonesia Terkait Laut Natuna Utara

    Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta Pemerintah China menghormati langkah Indonesia yang telah merilis peta resmi baru yang mengganti nama zona ekonomi ekskl
  • 9 tahun lalu

    TNI Bermanuver Membentengi Pulau Natuna, Begini Kisahnya

    Indonesia berang, China sejak tahun lalu memasukkan sebagian perairan Natuna di Laut China Selatan ke dalam peta teritorialnya yang dikenal dengan sebutan nine-dashed line, yakni g
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.