Kamis, 12 April 2018 18:23:00

Amar, Si Penakluk King Kobra di Riau

Amar saat melihatkan taring king kobra yang dipeliharanya sejak awal januari 2018 di rumahnya jalan umban sari kecamatan rumbai pekanbaru.
PEKANBARU, Globalriau.com - Muamar Syahida (25) memiliki keahlian untuk menaklukkan berbagai jenis ular.Tak tanggung-tanggung, pemuda 25 tahun kelahiran Solo, Jawa tengah, itu memelihara seekor ular king kobra.
 
Reptil mematikan itu, jinak di tangan Amar, meski masih bertaring utuh kiri kanan. Belum lagi bisanya yang sangat mematikan. Amar adalah seorang mahasiswa semester akhir di Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru.
 
 
Dia tinggal di Jalan Umban Sari atas Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, yang tidak jauh dari kampusnya. Selasa (10/4/2018) sore, Kompas.com berkunjung ke rumah Amar.
 
Dia pun mengeluarkan "mainannya" itu dari kandang kaca di sebuah kamar. Di kamar itu, khusus tempat peliharaan ular. Berbagai jenis ular yang dimilikinya, seperti ular derik, ular sawah, ular pucuk, ular piton dan lainnya.
 
Namun, ular yang paling bahaya adalah king kobra. Untuk mengeluarkan dari kandangnya, Amar terlihat sangat berhati-hati. Dia juga menggunakan tongkat snake hooks untuk menangkap ular. Amar mengaku sudah empat bulan memelihara ular king kobra.
 
Reptil mematikan itu ia tangkap di sebuah kebun di Kabupaten Pelalawan, Riau. "Saya ditelepon kawan pada awal Januari 2018 lalu bahwa ada ular king kobra di kebun sawitnya. Saya langsung ke sana untuk menangkapnya," ujar Amar.
 
Lalu, king kobra sepanjang empat meter tersebut dibawa ke Pekanbaru untuk dipelihara dan dirawat oleh Amar. Dia mengatakan, king kobra tidak sama dengan kobra biasa. Bedanya, king kobra tidak bisa menyemburkan bisanya. Namun biasanya akan keluar saat menggigit.
 
"Kalau kobra biasa, menyemburkan bisa dulu baru mengigit," kata Amar.
 
Dia pun mencoba mengeluarkan bisa king kobra menggunakan sebuah alat berbentuk besi. Terlihat bisa king kobra warna kuning keluar dari taringnya. Amar begitu kuat memegang leher king kobra tersebut, karena ukuran ular cukup besar, sehingga harus sangat berhati-hati.
 
"Saya selalu waspada terhadap serangannya, karena king kobra ini bertaring dan berbisa," ujarnya. 
Oleh karena itu, Amar selalu bersiap menghindari gigitan king kobra saat dibawa keluar rumah. Apalagi, dia mengaku tidak memiliki obat anti bisa, karena obat tersebut cukup mahal harganya. Dia mengatakan, king kobra sesekali marah kalau dipegang. Kepalanya terus berdiri dan mengikuti pergerakan.
 
"Kadang bikin jantung mau copot saat king kobra berupaya mematuk saya. Saya harus cepat menghindari serangannya," ujar Amar.
 
Sebelumnya, kata dia, orangtuanya sempat melarang memelihara king kobra karena terlalu bahaya. Namun, Amar tetap memilih untuk memelihara dan menjaga king kobra tersebut.
 
Sumber: Kompas.com
Share
Berita Terkait
  • tahun lalu

    Usai Viral di Medsos, Sekda Riau Berdalih Tas Milik Istrinya KW

    Tampak sejumlah foto yang memperlihatkan deretan tas mewah, seperi Hermes dan Gucci, yang digunakan istri Hariyanto. Terlihat juga foto-foto saat istri Hariyanto tersebut sedang as
  • tahun lalu

    Kejati Riau Tetapkan 4 Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Masjid Raya Pekanbaru

    Setelah dilakukan pemeriksaan, tim penyidik Pidsus Kejaksaan Tinggi Riau melakukan gelar perkara (ekspose) terhadap perkara dugaan tindak pidana korupsi Pembangunan Fisik Masjid Ra
  • tahun lalu

    Wakajati Riau Pimpin Apel Kerja Awal Tahun 2023

    Wakajati juga berharap agar jajaran melandasi setiap tugas dan tanggung jawab dengan Kerja Ikhlas, Cerdas dan Tuntas sehingga Output dan Outcome berbagai Program Kejaksaan dapat te
  • 2 tahun lalu

    Angkat Tema Jaga Desa dari Korupsi, Asisten Intelijen Kejati Riau jadi Narasumber Program Tanya Jaksa di RTV

    Dalam pemaparannya, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau, Raharjo Budi Kisnanto, SH, MH menjelaskan tindak pidana korupsi telah menjadi suatu kejahatan yang luar biasa. Dengan d
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.