Jumat, 25 September 2015 21:52:00

BRK Dukung Program 5.000 RT Mandiri di Kampar

PEKANBARU– PT Bank Pembangunan Daerah Riau dan Kepulauan Riau (Bank Riau Kepri) mendukung penuh program kemandirian pangan dan energi yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Kampar yang ditargetkan mencapai 5.000 kepala keluarga hingga akhir 2015.

Direktur Utama Bank Riau Kepri Irvandi Gustari mengatakan pihaknya mendukung program unggulan Pemkab Kampar yang memadukan kegiatan pertanian, peternakan, dan perikanan sekaligus dalam lahan seluas hanya 0,1 hektare tersebut.

“Kami mendukung penuh program Kampar dengan rumah tangga mandiri pangan dan energy (RTMPE) nya, produk yang sesuai dengan kebutuhan itu juga sudah ada yaitu pinjaman kredit ketahanan pangan dan energy (KKPE),” katanya Jumat (25/9/2015).

Dengan target dari Pemkab Kampar untuk mewujudkan adanya 5.000 kepala keluarga yang menjalankan program RTMPE, Bank Riau Kepri sebelumnya sudah disiapkan dana pinjaman senilai Rp50 miliar.

Lewat anggaran bank daerah itu, setiap kepala keluarga yang memenuhi ketentuan dan telah menjalankan program RTMPE mendapatkan pinjaman senilai Rp50 juta, tentunya dengan bunga kredit yang telah disubsidi oleh pemerintah.

Irvandi mengatakan program kredit RTMPE yang telah dijalankan oleh pihaknya ini akan mendorong tumbuhnya porsi kredit produktif hingga ke posisi 30%, hingga ke target korporasi yang mengharapkan kredit produktif mampu terus tumbuh hingga 50%.

“Ini sejalan dengan semangat Bank Riau Kepri yang memiliki motto tumbuh kembangkan usaha, sehingga porsi kredit produktif terus tumbuh dan memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.

Sebelumnya Bupati Kampar Jefry Noer mengatakan program RTMPE yang disiapkan menjadi program kerja unggulan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani setempat.

“Masyarakat akan benar-benar sejahtera dengan program ini kalau serius menjalankannya, karena hasil dari usaha ini tidak main-main, masyarakat yang sebelumnya miskin bisa menjadi jutawan,” katanya.

Lewat program ini, petani diajarkan untuk mengelola pertanian holtikultura yang dibutuhkan seperti bawang merah dan cabai merah, lalu digabung dengan beternak sapi sebanyak 6 ekor, ayam petelur 100 ekor, dan ikan keramba.

Masing-masing bidang saling melengkapi dan memberikan keuntungan bagi petani, sampai pada limbah kotoran sapi dan ayam itu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk padat dan cair sehingga bernilai tambah dan menguntungkan petani.(rls/bisnis)

Share
Berita Terkait
  • 5 bulan lalu

    Peduli Keselamatan Warga, PHR Hadirkan Zona Selamat Sekolah di Tapung

    Marka dan rambu jalan dibangun di sekitar SD Negeri 12, TK Nurul Yakin dan Sekolah Menengah Atas di Desa Gading Sari. Marka dan rambu jalan di kawasan sekolah dinilai perlu agar t
  • tahun lalu

    Yasir: Insya Allah Selama Ini Saya Bekerja Sesuai Aturan

    Dalam perkara ini kata Rendy, sejumlah pihak telah diperiksa secara maraton dan masih terus berlanjut. Ia juga mengaku saat ini pihaknya telah meningkatkan status perkara tersebut.
  • 2 tahun lalu

    Cegah Stunting, Mahasiswa KKN UNRI Sosialisasi GEMARI

    Ketua KKN, M. Fauzan menambahan sosialisasi ini dilaksanakan untuk mencegah stunting dan kekurangan gizi anak dengan manfaat potensi hasil sungai kampar yang mengelilingi desa ters
  • 2 tahun lalu

    Kapolda Riau Langsung Minta Propam Dalami Soal Spanduk Kapolres Kampar

    Untuk proses selanjutnya, Sunarto mengatakan kewenangan sepenuhnya diserahkan kepada Propam Polda Riau.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.