Jumat, 11 Mei 2018 15:11:00
Dituding Pelakor, Wanita Muda di Pekanbaru ini Dianiaya Anak Teman Kencannya
Foto: Merdeka.com
PEKANBARU, Globalriau.com - F (22), seorang wanita muda di Pekanbaru dituduh merebut suami orang. Wanita muda tersebut membuat laporan ke Polresta Pekanbaru karena mengaku dianiaya oleh wanita yang merupakan keluarga dari pria yang pergi bersamanya.
Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi Priadinata membenarkan adanya laporan dari F atas kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan bersama-sama. Edy menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (9/5) sekitar pukul 12.30 Wib.
"Ya benar, ada laporan dugaan penganiayaan. Kasus itu baru dilaporkan sehari setelah kejadian," kata Edy dilansir merdeka.com, Jumat (11/5).
Edy, menceritakan peristiwa itu terjadi pada Rabu saat F berniat makan siang bersama pria inisial Pt. F mengaku dijemput Pt ke rumahnya di Jalan Pramuka, Kecamatan Rumbai.
Karena diajak, F menuruti Pt dan menunggunya di rumah. Kemudian mereka berangkat bersama menuju sebuah rumah makan Kota Pekanbaru. Namun, saat dalam perjalanan tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman, mobil yang dikendarai mereka diadang R, anak Pt dan langsung menyuruh turun dari mobil.
F mengaku dimaki-maki oleh anak dari pria yang mengajaknya makan siang tersebut. Makian tersebut membuat F dan Pt membatalkan rencana makan siang bersama lalu pulang ke rumah.
Namun setibanya di rumah, ternyata sudah ada dua orang keluarga Pt lainnya yang menunggu mereka. Keduanya inisial Nl dan Va. Tiba-tiba, Nl dan Va memaksa F turun dari dalam mobil sehingga kaki jempol sebelah kirinya terluka.
Melihat anaknya terjatuh dari dalam mobil, N orang tua F langsung mendekati dan mencoba untuk melerai. Namun tiba-tiba datang seorang tetangga inisial An langsung menjambak rambut N.
Kemudian, pertikaian itu pun berakhir, F dan orangtuanya masuk ke dalam rumah. Tak terima atas kejadian tersebut, F membuat laporan ke Mapolresta Pekanbaru.
"Nantinya penyidik akan memanggil kedua belah pihak untuk dilakukan klarifikasi atas kejadian tersebut," ujar AKBP Edy.
Sumber: Merdeka.com