• Home
  • Pekanbaru
  • PT Pertamina Menduga Kelangkaan BBM di Riau Dipolitisasi
Selasa, 13 Maret 2018 15:10:00

PT Pertamina Menduga Kelangkaan BBM di Riau Dipolitisasi

PEKANBARU, Globalriau.com - PT Pertamina (Persero) menduga kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di Riau dikarenakan permainan oknum jelang gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

"Untuk (kelangkaan premium) di Riau mungkin politik, mau Pilkada," ujar Direktur Pemasaran Korporat dan Retail Pertamina ‎Muchamad Iskandar di sela acara Annual Pertamina Quality Award (APQA) 2018 di Kantor Pusat Pertamina, Senin (12/3).



Menurut dia, perusahaan tidak mendapatkan penugasan untuk menjual premium di wilayah Jawa, Bali, dan Madura (Jamali). Karenanya, apabila masyarakat tidak bisa mendapatkan premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah tersebut, masyarakat tidak bisa menyebutnya sebagai kelangkaan BBM.

Secara terpisah, Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina Jumali mengungkapkan salah satu calon kepala daerah di Riau yang memiliki SPBU.

‎"Ini mau ada Pilkada. Kebetulan, salah satu calon itu memang punya SPBU. Saya tidak tahu apakah dihubungkan itu atau enggak ," tutur dia.

Jumali menyatakan tidak ada upaya perseroan untuk menahan penyaluran premium ke wilayah penugasan di luar Jamali. Hingga akhir tahun nanti, perusahaan berkomitmen menyalurkan premium sebanyak 7,5 juta kiloliter (kl).

Sebelumnya, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas (Migas) Henry Ahmad menyatakan konsumen premium di kota besar banyak yang beralih ke jenis BBM beroktan 90 atau pertalite.

Dari sisi margin, pertalite memberikan margin lebih tinggi dibandingkan BBM penugasan. Sebagai gambaran, sebut Henry, margin penjualan premium penugasan hanya berkisar Rp280 per liter. Sementara, pertalite memberikan margin sekitar Rp400 per liter.

"SPBU menjual sesuai kondisi permintaan masyarakat. Kalau di daerahnya lebih banyak permintaan premium, SPBU bisa rugi juga kalau menjual banyak pertalite, meski marginnya lebih tinggi," pungkasnya.*

Share
Berita Terkait
  • tahun lalu

    Usai Viral di Medsos, Sekda Riau Berdalih Tas Milik Istrinya KW

    Tampak sejumlah foto yang memperlihatkan deretan tas mewah, seperi Hermes dan Gucci, yang digunakan istri Hariyanto. Terlihat juga foto-foto saat istri Hariyanto tersebut sedang as
  • tahun lalu

    Kejati Riau Tetapkan 4 Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Masjid Raya Pekanbaru

    Setelah dilakukan pemeriksaan, tim penyidik Pidsus Kejaksaan Tinggi Riau melakukan gelar perkara (ekspose) terhadap perkara dugaan tindak pidana korupsi Pembangunan Fisik Masjid Ra
  • tahun lalu

    Wakajati Riau Pimpin Apel Kerja Awal Tahun 2023

    Wakajati juga berharap agar jajaran melandasi setiap tugas dan tanggung jawab dengan Kerja Ikhlas, Cerdas dan Tuntas sehingga Output dan Outcome berbagai Program Kejaksaan dapat te
  • 2 tahun lalu

    Angkat Tema Jaga Desa dari Korupsi, Asisten Intelijen Kejati Riau jadi Narasumber Program Tanya Jaksa di RTV

    Dalam pemaparannya, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau, Raharjo Budi Kisnanto, SH, MH menjelaskan tindak pidana korupsi telah menjadi suatu kejahatan yang luar biasa. Dengan d
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.