Rabu, 20 Januari 2016 17:25:00

Perkebunan Sawit Riau Rawan Teroris

Net
Ilustrasi.

PEKANBARU- Daerah perkebunan sawit yang tersebar di kabupaten di Riau diindikasikan rawan menjadi tempat persembunyian teroris. Hal ini pun disebutkan perlu diwaspadai, karena dinilai berpotensi menjadi ancaman.

Demikian dikatakan Kasintel Korem 031/WB Kol Eko Prayitno, usai menjadi pembicara pada acara dialog menyikapi kondisi terkini keamanan dan ketentraman masyarakat di Provinsi Riau soal Gafatar dan Teror Bom.

"Semua daerah perkebunan sawit rawan," kata Eko Prayitno, Senin (18/1/16). Kasintel Korem beralasan daerah perkebunan yang sepi, luas serta luput dari perantauan aparat bisa dijadikan tempat persembunyian. Baik dari kepolisian dan TNI serta pihak terkait lainnya.

Ditambah lagi, sebagian daerah di Riau berbatasan langsung dengan negara tetangga serta Selat Melaka yang terbentang luas menjadi pintu masuk oleh para pelaku teror.

"Semua ancaman perlu diwaspadai. Termasuk berbatasan dengan negara tetangga," ungkap Kasintel Korem.

Selain Eko Prayitno, turut hadir sebagai pembicara, yakni Koordinator Kemenhan di Riau Kol Eka Bagus, perwakilan dari Kementerian Agama Provinsi Riau Salman Kapolda Riau diwakili Kabag Pembinaan dan Latihan (Binlat) Polda Riau AKBP Anwardi. Selain itu, kegiatan ini juga dihadir para ormas, resimen mahasiswa, tokoh masyarakat.

Peredaran Senjata Rakitan

Korem 031/Wirabima Pekanbaru tengah memburu dan membasmi peredaran senjata api rakitan yang ada di Riau. Tim yang telah dibentuk ini tengah memetakan lokasi dan tempat yang berpotensi menjadi tempat produksi dan distribusi senjata api yang ada di Riau.

Kasi Intel Korem 031/ Wirabima, Kolonel TNI Eko Prayitno tak membantah Riau memiliki sarang pengedar senjata api rakitan yang kemungkinan diproduksi untuk kegiatan terorisme. Namun Kolonel Eko tak mau memberi keterangan lokasi dan jumlah senjata yang kini beredar di Riau.

"Sementara ini kita tak bisa memberi keterangan apapun berkaitan dengan hal itu, karena hingga kini kita masih menggelar operasi tersebut. Jika kami membongkarnya ke media maka dikhawatirkan orang-orang tersebut akan menghilangkan jejak serta bersembunyi untuk sementara waktu. Dan operasi yang kita lakukan selama ini menjadi sia-sia," ungkap Kolonel Eko, Selasa (19/1/2016) ketika dihubungi.
 
Sementara itu, Ketua Ikatan Da'i Indonesia (Ikadi) Riau, Jon Pamil menduga kuat Gafatar merupakan tunas baru dari NII yang kini menyebar dengan bungkus baru. Hal ini diyakininya karena ia mendapat info dari mantan santri NII yang kini sudah tak lagi di dalamnya.
 
"Di Riau ini sebenarnya NII menyebar di seluruh kabupaten kota. Contohnya saja di Indragiri Hulu. Mereka di sana secara kelompok sudah memiliki kebun sawit yang luasnya ratusan hektar dan mereka kini sudah mandiri secara pendanaan. Kabarnya malah kebun sawit tersebut dijadikan sarang bagi mereka untuk berlatih perang secara sembunyi-sembunyi," ujar Jon Pamil.

Eko mengatakan pihaknya sangat membutuhkan peran serta masyarakat dalam membongkar segala bentuk kegiatan yang bisa mengancam keamanan masyarakat di Riau.
 
"Kegiatan radikalisme dan terorisme itu dapat dicegah sejak dini jika saja masyarakatnya mau peduli dan kritis pada apa yang terjadi di lingkungannya secara jeli. Ketika ada masyarakatnya yang terlalu tertutup masyarakat harus berusaha mengajaknya bergaul dan bersosialisasi. Ketika ada pengajian-pengajian atau kegiatan yang kiranya sangat mengkhawatirkan maupun sangat terbatas dan tertutup, masyarakat harus melaporkan hal tersebut kepada pihak desa atau kelurahan. Ini merupakan salah satu benteng utama pencegahan terorisme," jelasnya.(rtc/rol)

Share
Berita Terkait
  • 5 tahun lalu

    Tolak Teken Surat Setia Pancasila, Ini Alasan Abu Bakar Ba'asyir

    Kuasa Hukum Abu Bakar Ba'asyir, Mahendra Datta mengatakan, alasan penolakan kliennya bukan berarti menentang Pancasila dan NKRI.
  • 6 tahun lalu

    5 Terduga Teroris Kembali Ditangkap di Riau

    Dan terduga teroris kelima yaitu Faisal, ditangkap saat berada di Jalan Daru-Daru III RT 04, RW 10 Kelurahan Pematang Kapau, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.
  • 6 tahun lalu

    Tersangka Peracik Bom Unri Pernah Dihubungi Pelaku Penyerang Mapolda Riau

    Ketika itu, cerita Syahrul secara khusus kepada Riauonline.co.id, gerak-gerik peracik bom dengan kualitas daya ledak tinggi, Muhammad Nur Zamzam (MNZ) alias Zega, sudah mencurigaka
  • 6 tahun lalu

    Bom dari Universitas Riau sama dengan yang di Surabaya

    Kapolda Riau Irjen Pol Nandang mengatakan empat bom yang telah dirakit itu rencananya akan dipakai terduga pelaku di gedung DPR RI dan DPRD Riau. Bom-bom itu memiliki daya leak sam
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.