Senin, 28 Desember 2015 22:37:00

Puluhan Titik Api Kembali Muncul di Riau

Ilustrasi.

PEKANBARU- Hotspot kembali bermunculan di Sumatera, termasuk di Riau yang mencapai 10 titik. Pemerintah Kabupaten/Kota mewanti-wanti melakukan langkah antisipasi meluasnya kebakaran lahan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan, saat ini memang Riau memasuki musim hujan. Namun di beberapa wilayah seperti daerah pesisir masih rawan terjadi kebakaran lahan.

“Kita sudah minta dan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota untuk bergerak cepat dalam mengantisipasi ini. Kita terus memantau pergerakan hotspot dalam beberapa pekan belakangan,” ujarnya, Sabtu (26/12/2015).

Dijelaskan Edwar, kondisi udara di wilayah pesisir saat ini memang cukup panas, sehingga rawan terjadi kebakaran. Sehingga tidak mengherankan hotspot masih bermunculan di Riau.

“Kita sudah serukan agar kabupaten dan Kota dapat menjaga wilayahnya dari kebakaran lahan. Jangan sampai Riau berasap seperti kemarin lagi,” cetusnya.

Saat ini kata Edwar, pihaknya masih terus memantau perkembangan wilayah rawan karhutla di Riau.

“Kita terus memantau ini. Helikopter BNPB juga siap kita kerahkan untuk memantau dan melakukan tindakan jika terjadi kebakaran ini,” cetusnya.

10 Titik Api

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 10 titik panas yang tersebar di enam kabupaten dan kota se-Provinsi Riau.

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin melalui rilis yang diterima Antara di Pekanbaru, Jumat, menyatakan titik panas itu tersebar di Bengkalis dengan empat titik panas, Rokan Hilir satu titik panas. Selanjutnya, kata dia, di Meranti, Dumai, Pelalawan dan Siak masing-masing satu titik panas.

Dari 10 titik panas, Sugarin mengatakan bahwa satu titik merupakan titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen."Titik api itu terpantau di Kabupaten Bengkalis," katanya.

Meski begitu, menurut dia, secara umum Provinsi Riau cerah berawan dengan potensi hujan intensitas ringan hingga sedang terjadi di Riau bagian barat, tengah, dan selatan. Melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua, kata Sugarin, terdapat 21 titik panas di Pulau Sumatra.

Selain 10 titik panas di Riau, dia juga mengatakan bahwa titik panas terdeteksi di Bengkulu satu titik, Jambi lima titik, Sumatera Barat satu titik, dan Sumatera Selatan empat titik.

Sebelumnya, BPBD Riau menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor pada awal Desember hingga akhir tahun 2015. Saat ini, sejumlah kabupaten di Riau terendam banjir dan terjadi longsor, seperti di Kampar dan Rokan Hulu.

Meski begitu, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan bahwa Riau akan menghadapi kembali musim kering pada bulan Januari 2016.

"Kita terus berkoordinasi dengan BMKG setempat. Mereka telah memberikan peringatan bahwa Riau akan menghadapi kembali musim kemarau Januari mendatang," katanya.(ant/rfc)

Share
Berita Terkait
  • 3 tahun lalu

    Program Pembinaan dan Mitigasi Bencana Karhutla Pertamina Dorong Masyarakat Raup Rupiah

    Aktivitas manusia dan korporasi yang kurang memperhatikan lingkungan kerap kali menjadi sebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang meluas hingga turut menghanguskan kawasan pe
  • 4 tahun lalu

    Riau Siaga Darurat Karhutla hingga Oktober 2020

    Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau tahun 2020 di Gedung Daerah Riau, Jl Diponegoro Pekanbaru.
  • 5 tahun lalu

    Begini Kondisi Ular "Anaconda" Kalimantan Akibat Kebakaran Hutan

    Bahkan, raja ular di rimba belantara Borneo yang merupakan satwa langka dan menjadi legenda suku Dayak juga ditemukan dalam keadaan hangus terpanggang.
  • 5 tahun lalu

    NASA Sorot Karlahut di Kalimantan

    Gambar yang dipampang pada artikel di earthdata.nasa.gov/worldview merupakan citra satelit yang diambil pada tanggal 14 September 2019.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.