• Home
  • Rohul
  • Tujuh Bulan Perangkat Desa di Rohul Belum Digaji
Senin, 04 April 2016 19:43:00

Tujuh Bulan Perangkat Desa di Rohul Belum Digaji

ROHUL- Memprihatinkan, sudah Tujuh bulan perangkat desa se kabupaten Rokan Hulu (Rohul) belum menerima honor. Tunggakan terjadi sejak Oktober 2015 hingga April 2016 saat ini belum juga ada kejelasan kapan akan dibayarkan hak-hak mereka.

Tidak tanggung-tanggung, perangkat Desa yang belum menerima gaji diantaranya Ketua RT, RW, Kadus, BPD, Kaur Desa, pendidik MDA, TK, Imam Masjid dan Ghorim masjid.

Ketika dikonfirmasi, Kepala desa Pagaran Tapah, Asmisar, Senin (04/04/2016) menyebutkan bahwa pihaknya sedang menunggu kejelasan kapan akan dicairkannya Alokasi Dana Desa (ADD).

"Sebenarnya kami sebagai Kepala Desa juga mencari informasi dan ingin mengetahui kapan ADD yang tinggal 20 % tahun 2015 yang lalu dicairkan oleh Pemda Rohul. Sementara ADD itu adalah hak Desa untuk biaya operasional desa, untuk honor perangkat Desa dan biaya lainnya, semua masuk dalam ADD yang sudah diposkan dan masuk dalam APBDes." ujarnya.

Dijelaskan Asmisar, sampai saat ini belum tau pastinya kapan ADD dapat dicairkan, sementara biaya dalam kantor Desa sangat banyak membutuhkan dana seperti pembelian kertas, tinta Komputer, perbaikan komputer dan biaya lainnya.

"Biaya alat tulis dan kantor untuk perangkat desa sangat banyak, sementara ADD belum jelas kapan cairnya, hal ini sangat menghambat keberlangsungan pelayanan perangkat desa kepada masyarakat," sebut Asmisar.

Terpisah, Camat Pagaran Tapah Darussalam, Drs. Suprapno saat ditemui diruang kerjanya mengatakan, pihaknya sudah memberitahukan pada seluruh Kades yang ada di PagaranTapah Darussalam, Rohul untuk mempersiapkan SPJ Tahun 2015, agar diserahkan ke pusat dan Kabupaten.

"Kemudian saya meminta agar mempersiapkan Rencana Penggunaan Anggaran untuk Tahun 2016 diantaranya RAPB Des Tahun 2016 dan RPJM serta persyaratan lainnya, agar saat APBD Rohul berjalan, pihak desa sudah mempersiapkan secara dini." ujarnya.

Kemudian lanjut Sprapno, dirinya meminta perangkat Desa agar menjaga Dana Desa dengan baik, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Honorer Gadai Surat Tanah dan BPKB

Hingga saat ini APBD murni 2016 Rokan Hulu (Rohul) tak juga di sahkan. Menanggapi hal tersebut Bupati Rokan Hulu (Rohul) Drs H Achmad Msi menyebutkan akibatnya akan banyak menimbulkan masalah, terutama perekonomian di Rohul.

"Akibat APBD Murni 2016 tak disahkan, saya banyak mendengar, pegawai honore?r kita yang sudah menggadaikan surat tanah dan BPKB kendaraan ke bank ataupun tempat peminjaman lainya," katanya, Kamis, (31/3/2016) di Islamic Center.

Tentunya hal ini akan mengganggu kinerja. Apalagi sudah tiga bulan pegawai honorer ini belum gajian?. ?Alhasil mereka mancari pekerjaan sampingan. Seperti memanen buah, berjualan dan usaha lainnya.

"Hal ini akan menggangu kinerja dari pegawai honorer. Saya takut nanti pelayanan ke masyarakat akan terganggu. Karena gaji mereka selama tiga bulan belum dibayarakan," ucapnya.

Diakuinya, APBD sangat penting dan segera disahkan. Pertama, APBD merupakan pengeluaran pemerintah, dan merupakan belanja daerah yang bisa mengeliatkan perekonomian masyarakat.

Kedua, dampak APBD 2016 belum disahkan, sebagian besar pegawai dan tenaga honorer di lingkungan Pemkab Rohul sudah banyak yang menggadaikan surat tanah, BPKB kendaraan. Mereka terpaksa menggadaikan karena orang tempat berhutang, tak mau lagi membantu."Makanya mereka terpaksa menggadaikan hartanya. Tolong dipahami masalah ini," harapnya.

Dampak lainnya, sambung Bupati Achmad, tidak sedikit mahasiswa Rohul yang mendapatkan bantuan beasiswa yang sedang kuliah di luar kota juga banyak yang diskors karena mereka belum bayar biaya kuliah, seperti SPP.

Tambah Bupati lagi, di sektor informal?, karena tidak ada daya beli masyarakat, tidak sedikit pengusaha yang meninggalkan toko sementara ini.

"APBD ini milik rakyat. Belum lagi honoror banyak yang nyamping, artinya mereka cari sampingan setelah kerja dan hari libur," katanya.(don)

Share
Berita Terkait
  • 4 tahun lalu

    Ketua TP PKK Riau dan Ketua IKAPTK Riau Gebrak Masker Door to Door di Rohul

    Masih banyaknya masyarakat yang belum dapat memenuhi kebutuhan tambahan di tengah pandemi covid 19 seperti masker, membuat Ketua TP PKK Provinsi Riau Misnarni Syamsuar turun langsu
  • 4 tahun lalu

    IRT Penjual Gorengan di Riau Diperkosa di Kebun Sawit

    Pria ini memerkosa seorang ibu enam orang anak yang sehari-hari bekerja sebagai penjual goreng telur puyuh, goreng ayam dan gorengan lainnya.
  • 4 tahun lalu

    Mabuk Pulang ke Rumah, Ayah di Rohul Perkosa Anak Kandung

    Pencabulan itu dilakukan oleh pelaku pada Kamis 4 Juni 2020 sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, pelaku pulang ke rumah dalam keadaan mabuk lalu masuk ke kamar IT dan langsung mencab
  • 4 tahun lalu

    Ibu 3 Anak di Riau Diperkarakan PTPN V Akibat Curi Sawit Rp76 Ribu

    Rica tak menyangka, pencurian sawit hanya 3 tandan itu berujung pengadilan. Perbuatan yang dilakukannya karena merasa kalut saat melihat anak-anaknya menangis kelaparan. Sementara
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.