• Home
  • Dumai
  • Forum Pemred Sarankan Pemko Dumai Jaga Aset Sejarah dan Budaya
Jumat, 08 Desember 2017 19:40:00

Forum Pemred Sarankan Pemko Dumai Jaga Aset Sejarah dan Budaya

Megi Alfajrin, Ketua Forum Pemred Pesisir.

DUMAI, Globalriau.com - Mencuatnya ketersinggungan masyarakat Pariaman di Kota Dumai akibat Tabuik yang didatangkan langsung dari Pariaman, Sumatera Barat dengan biaya hingga puluhan juta ditelantarkan begitu saja. Hal ini harusnya menjadi fokus pemerintah Kota Dumai mengingat tidak adanya tempat khusus penyimpanan aset budaya dan sejarah.

Forum Pemimpin Redaksi Pesisir menyarankan pemerintah Kota Dumai untuk membangun satu tempat yang dikhususkan sebagai wadah menyimpan aset-aset yang mengandung sejarah dan nilai-nilai budaya sehingga dapat terawat dengan baik.

"Kota Dumai ini kaya akan aset bersejarah dan memiliki beragam suku serta budaya, jadi saya menilai pemerintah harus membuat sebuah tempat khusus. Apakah itu museum atau perpustakaan yang di dalamnya bisa dijadikan pusat penyimpanan aset yang bernilai sejarah dan budaya." ujar Ketua Forum Pemred Pesisir, Megi Alfajrin kepada globalriau.com, Jumat (08/12/2017) sore diruang kerjanya.

Dijelaskan Pemred Harian Pesisir Pos ini, aset yang ada nilai sejarah dan kental akan budaya itu harus dijaga, agar menjadi bekal untuk anak cucu selaku penerus bangsa kelak.

"Pertumbuhan teknologi dan modrenisasi bisa menggerus sejarah serta budaya di tanah air, terutama di Kota Dumai ini. Oleh sebab itu pemerintah adalah orang yang paling bertanggung jawab untuk memfasilitasi aset-aset tersebut agar tidak hilang dimakan zaman," ujarnya.

Ditambahkan Megi, Dumai memiliki cukup banyak aset bersejarah seperti Batu Harimau, Batu Beranak, dan peninggalan-peninggalan bersejarah lainnya. Serta situs dan aset budaya yang beragam salah satunya tabuik yang didatangkan dari Pariaman itu juga aset budaya.

"Mendatangkan tabuik itu tidak murah, kosnya tinggi harga tabuik itu saja sampai puluhan juta, saya sudah tanya langsung dengan ketua GEMPAR yang melaksanakan acara hoyak tabuik beberapa waktu lalu," kata Megi.

Aset sejarah dan budaya tersebut, Tambah Megi, bisa dijadikan objek wisata dan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah jika dikelola dengan baik."Tidak hanya itu, tempat itu nantinya juga bisa jadi daya tarik untuk wisatawan baik lokal maupun internasional. Tapi benar-benar dikelola dan dipromosikan. Lihat daerah-daerah yang memiliki museum dan tempat penyimpanan aset budaya serta sejarah pasti tempat itu salah satu tujuan wisatawan, hal ini harusnya dapat dipertimbangkan oleh pemerintah," tandasnya.***

Penulis: Zakaria

Share
Berita Terkait
  • 2 tahun lalu

    Libur Natal dan Tahun Baru, ASN Pemko Dumai Dilarang Keluar Kota

    Disampaikan Syaiful, bagi perjalanan masyarakat umum, harus memperhatikan protokol kesehatan. Disamping itu syarat agar bisa melakukan perjalanan baik darat,
  • 2 tahun lalu

    Catat !, Mudik Libur Nataru, Keluar Masuk Kota Dumai Wajib Vaksin Dosis II

    Selain mewajibkan vaksin, warga yang hendak melakukan mudik atau perjalanan keluar kota diharuskan mengantongi hasil tes Swab PCR dalam kurun waktu 24 jam.
  • 6 tahun lalu

    Riski: H Gedang Berkali-kali Minta Duit Walikota Dumai

    Pasalnya, Awaluddin atau lebih akrab disapa H Gedang sempat berorasi saat menghadang petugas dari pemerintah, kepolisian dan Satpol PP untuk melakukan penertiban
  • 6 tahun lalu

    Terkait Orasi Awaluddin, Walikota Dumai Tempuh Proses Hukum

    Pasalnya, Awaluddin atau lebih akrab disapa H Gedang sempat berorasi saat menghadang petugas dari pemerintah, kepolisian dan Satpol PP untuk melakukan penertiban diatas tanah yang
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.