• Home
  • Inhil
  • Tim Gabungan Dirikan Posko Tangkap Harimau Pemangsa Manusia di Inhil
Sabtu, 17 Maret 2018 19:56:00

Tim Gabungan Dirikan Posko Tangkap Harimau Pemangsa Manusia di Inhil

(Kompas.com/Citra Indriani)
Tim gabungan BKSDA Riau melakukan pencarian terhadap harimau sumatera di Kecamatan Palangiran, Kabupaten Indragiri Hilir.

PEKANBARU, Globalriau.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengadakan rapat bersama sejumlah instansi terkait penanganan konflik harimau sumatera dengan warga di Kampung Danau, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Rabu (14/3/2018).

Dari hasil rapat tersebut, didapati beberapa kesepakatan bersama untuk berupaya menangkap harimau yang memangsa Yusri dan Jumiati itu. Hal ini disampaikan staf Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati, kepada wartawan, Kamis (15/3/2018).

"Dibentuk tim terpadu yang akan ditempatkan di dua posko Siaga dan posko Eboni, yang beranggotakan BBKSDA Riau, WWF, PKHS, FKH PT Arara Abadi, Polres Inhil, Kodim Inhil, BPBD, dan warga Kampung Danau," kata Dian.



Seorang Pekerja Bangunan Tewas Dia mengatakan, kedua posko tersebut akan diaktifkan mulai hari ini, Kamis (15/3/2018), sampai tujuh hari ke depan.

Lebih lanjut, Dian menjelaskan, upaya yang dilakukan tim ditujukan untuk penangkapan dan evakuasi harimau sumatera ke pusat rehabilitasi serta berupaya melakukan penenangan terhadap masyarat yang berada di lokasi.

"Meneruskan langkah-langkah yang sudah berjalan selama ini yang dilakukan tim di bawah koordinasi dari BBKSDA Riau, serta melakukan langkah untuk menambah efektivitas operasi," terang Dian.

Kemudian, upaya penangkapan akan dilakukan dengan obat bius. Untuk itu, tim akan menambah obat bius serta alat-alat lain yang diperlukan. "Penambahan obat bius dan alatnya, besok diusahakan sudah sampai ke lokasi konflik," kata Dian.

Selain itu, lanjut dia, tim juga akan mengoptimalkan penggunaan boxtrap dan perangkap lainnya yang terkendali. Kemudian, merangkul dan melibatkan masyarakat dalam upaya penangkapan dengan tetap berkoordinasi dalam tim dan masuk dalam anggota tim."Kami juga menambah personel Polri dan TNI dalam setiap kegiatan," kata Dian.

Dia menambahkan, segala aktivitas penyelamatan harimau sumatera akan selalu dikoordinasikan dalam tim terpadu yang akan disampaikan oleh BBKSDA Riau. Sebelumnya diberitakan, dua orang warga diterkam hingga tewas oleh harimau sumatera di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau. Korban pertama yakni Jumiati yang diserang harimau Bonita pada 3 Januari 2018. Sedangkan korban kedua adalah Yusri, seorang pekerja bangunan yang diserang harimau pada Sabtu (10/3/2018).

Share
Komentar
Copyright © 2024 . All Rights Reserved.